Jumat 07 Aug 2020 13:54 WIB

Beban Puncak Kelistrikan Jatim Menurun Selama Pandemi

Penurunan beban puncak selama pandemi mencapai 3,26 persen secara kumulatif.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Nyoman S. Astawa mengungkapkan, pandemi Covid-19 dan pemberlakukan PSBB membuat beban puncak kelistrikan di wilayah setempat mengalami penurunan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Nyoman S. Astawa mengungkapkan, pandemi Covid-19 dan pemberlakukan PSBB membuat beban puncak kelistrikan di wilayah setempat mengalami penurunan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur Nyoman S. Astawa mengungkapkan, pandemi Covid-19 dan pemberlakukan PSBB membuat beban puncak kelistrikan di wilayah setempat mengalami penurunan. Turunnya beban puncak kelistrikan tersebut karena banyak dunia industri yang operasinya terhambat akibat wabah Covid-19 dan penerapan PSBB.

Nyoman merinci, pada April 2020, beban puncak kelistrikan Jatim mengalami penurunan hingga 6 persen. Kemudian pada Mei menurun 6,9 persen, dan Juni mrnurun 1,7 persen. Pandemi Covid-19 pun diakuinya berdampak pada penurunan pertumbuhan kWh golongan industri. Penurunannya mencapai 3,26 persen secara kumulatif.

"Begitupun pada golongan Bisnis yang turun hingga 3,83 persen. Namun di periode transisi menuju new normal, aktivitas perekonomian di Jatim mulai  bergerak," kata Nyoman di Surabaya, Jumat (7/8).

Nyoman menegaskan kesiapan PLN Jatim mendukung dan memfasilitasi pengembangan  Industri di Jawa Timur menyambut era kenormalan baru atau new normal. Nyoman menyatakan, pihaknya masih menunggu informasi dari pemerintah daerah mengenai rencana pengembangan kawasan industri baik yang eksisting maupun rencana ke depan.

Hal ini, kata dia, berkaitan dengan kesiapan penyediaan infrastruktur kelistrikan yang memadai. "Sejauh mana kesiapan pemerintah dalam menghadapi new normal juga perlu diselaraskan dengan program kami. Agar saat ekonomi tumbuh, era new normal dimulai, kita tidak lagi kehilangan momentum karena sudah dipersiapkan dengan baik," kata Nyoman.

Kadis Perindag Jatim, Drajat Irawan menyampaikan pentingnya pertumbuhan industri, khususnya menyambut era kenormalan baru. Pertumbuhan ekonomi dari sektor industri menurutnya akan mampu memberikan sumbangsih besar untuk memulihkan perekonomian pascapandemi.

"Peran serta dan keterlibatan semua pihak untuk aktif mendorong kemajuan industri di Jawa Timur akan sangat berarti saat ini. Kita menyiapkan kebijakan penerapan new normal pada industri besar di Jawa Timur untuk meningkatkan produktivitas dan operasionalnya," kata Drajat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement