Kamis 06 Aug 2020 21:54 WIB

PTPN Inspeksi Pabrik Gula Bungamayang dan Cintamanis

Tim Inspektorat meminta pabrik tak melewatkan periode emas musim giling tebu.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja menebang (ilustrasi). PTPN Holding memberikan perhatian serius pada Pabrik Gula (PG) Bungamayang yang sudah memasuki musim giling tebu hampir sebulan.
Foto: ANTARA/Siswowidodo
Pekerja menebang (ilustrasi). PTPN Holding memberikan perhatian serius pada Pabrik Gula (PG) Bungamayang yang sudah memasuki musim giling tebu hampir sebulan.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG UTARA – PTPN Holding memberikan perhatian serius pada Pabrik Gula (PG) Bungamayang yang sudah memasuki musim giling tebu hampir sebulan. Tim Inspektorat Komoditas Tebu PTPN Grup menginspeksi industri gula yang dikelola PTPN VII melalui anak perusahaannya PT Buma Cima Nusantara (BCN).

Baca Juga

Kepala Inspektorat Komoditas Tebu PTPN Grup Daniyanto mengatakan, holding perkebunan memberi perhatian khusus kepada komoditas gula yang dikelola anak perusahaan PTPN Holding. Lebih khusus, PTPN VII yang mengelola dua pabrik gula dengan hampir semua lahan kebun milik sendiri.

"PTPN VII yang dikelola PT BCN lahan kebun tebunya cukup luas dan milik sendiri. Perhatian ini karena gula menjadi komoditas strategis yang memiliki siklus modal sangat ketat,” kata Daniyanto dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/8).

Daniyanto yang mantan direktur operasional PTPN XI mengatakan, akhir Juli sampai Agustus terjadi peralihan musim hujan ke musim panas menjadi golden period (periode emas) untuk proses giling tebu. Istilah golden period dipakai Daniyanto untuk menegaskan, potensi tebu yang digiling pada masa itu adalah yang terbaik dari sisi kualitas dan produktivitas.

"Jangan sampai pada golden period ini kita kehilangan potensi," ujar Daniyanto.

Sebab, di masa peralihan musim ini saatnya PTPN mengejar produksi karena cuaca sudah mendukung untuk kelancaran tebang, muat, angkut (TMA). Ini juga saatnya mengejar rendemen terbaik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement