Jumat 07 Aug 2020 04:28 WIB

Patut Dicontoh, Sikap Rasulullah Terhadap Anak Kecil

Rasulullah sangat menyayangi anak kecil.

Rep: Wachidah Handasah/ Red: Muhammad Hafil
Patut Dicontoh, Sikap Rasulullah Terhadap Anak Kecil. Foto: Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: smileyandwest.ning.com
Patut Dicontoh, Sikap Rasulullah Terhadap Anak Kecil. Foto: Kaligrafi Nama Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sedianya shalatku akan kupanjangkan namun apabila kudengar tangisan bayi, terpaksa kusingkat karena mengetahui betapa gelisah hati ibunya.” Begitu sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Anas dalam sebuah hadis.

Begitulah Rasulullah, di mana pun bertemu anak kecil, dengan penuh kasih sayang Beliau akan membelai, mengusap, dan menciumnya. Seperti cerita Aisyah, “Rasulullah menciumi Hasan dan Husain di hadapan Al-Aqra bin Habis yang heran, lalu ber kata, ‘Ya Rasulullah, saya mempunyai 10 orang anak, tak se orang pun yang pernah aku cium seperti engkau ini.’ Maka, Ra sulullah dengan tajam memandangnya seraya berkata, “Siapa yang tidak memiliki rasa rahmat dalam hatinya tidak akan dirahmati Allah.”

Baca Juga

Bukhari, Muslim, dan Tirmizi meriwayatkan bahwa sahabat Al-Baraa’ bin Azib berkata, “Aku melihat Rasulullah meletakkan cucunya Hasan di atas bahunya, dan berkata, ‘Ya Allah, aku benar-benar mencintainya maka cintailah dia.”

At-Tirmidzi dalam sebuah hadis lain meriwayatkan bahwa Anas berkata, “Pernah Rasulullah ditanya, ‘Siapakah dari keluargamu yang paling engkau cintai?’ Dengan tegas, Rasulullah menjawab, ‘Al-Hasan dan Al- Husein,’ dan Beliau lalu berkata kepada Fatimah: ‘Panggilah ke mari kedua anakku, Al-Hasan dan Al-Husain.’ Maka, kedua cucu Rasulullah pun datang tertatih- tatih, lalu keduanya dipe luk erat-erat dengan mesranya.

 

Tak hanya cucu Beliau, Rasulullah juga selalu berusaha menggembirakan hati anak-anak lain. Dalam buku Rasulullah Manusia tanpa Cela disebutkan, bila dalam sebuah majelis datang seseorang membawa bingkisan berupa buah-buahan misalnya, maka yang pertama kali diberinya adalah anak-anak kecil yang kebetulan ada tempat itu.

Rasulullah juga suka mengusap pipi anak-anak. Hal ini dikatakan oleh Jabir bin Sa murah ra yang menceritakan ten tang masa kecilnya. Ia berkata, “Aku pernah shalat bersama Rasulullah SAW. Setelah selesai shalat Beliau keluar ke tempat keluarganya, aku pun keluar bersama Beliau. Beliau tampak menciumi anak-anak dan mengusap kedua pipi me reka satu per satu.”

Kemudian, Jabir bin Samurah melanjutkan ceritanya, “Ketika Beliau mengusap kedua pipiku, aku merasakan tangan Beliau itu dingin dan berbau harum se akan-akan keharuman tersebut keluar dari tas penjual minyak wangi.” (Shahih Muslim, hal VII/81)

Dalam kitab Maulidul Bar zanjiy dikatakan, “Peluh yang keluar dari tubuh Rasulullah SAW bagaikan mutiara yang baunya lebih semerbak daripada harumnya wewangian minyak kasturi. Apabila Beliau berjabat tangan dengan seseorang, maka akan membekas bau harum pada tangan orang tersebut sampai beberapa hari lamanya. Ketika Beliau membelai (mengusap) kepala anak kecil, dapat diketahui bekas usapannya itu oleh anak-anak yang lain karena aroma wanginya.

Mendoakan

Rasulullah juga sering mendoakan anak-anak agar nanti menjadi manusia berguna bagi agama dan bangsanya. Aisyah ra berkata, “Ketika mendatangani anak-anak, Rasulullah jongkok di hadapan mereka lalu memberikan pengertian dan mendoakan mereka.”

Hal serupa juga dikatakan Usamah bin Zaid, “(Sewaktu aku masih kecil) Rasulullah pernah mengambil aku untuk didudukkan di paha Beliau, sedang Husain (cucunya) didudukkan di paha Beliau yang lain. Kemudian kami berdua didekapnya, seraya berdoa: ‘Ya Allah, kasihanilah keduanya ini karena aku telah mengasihi keduanya.”

Usamah bin Zaid juga meriwayatkan, suatu hari berita tentang kematian salah seorang cucu Rasulullah disampaikan kepada Beliau. Maka, jatuh berlinang-linanglah air mata Ra sulullah, dan Sa’ad bertanya, “Me gapa sampai demikian, Rasulullah?” Maka, Nabi menjawab, “Inilah rahmat yang dijadikan Allah dalam hati hambahamba- Nya, dan Allah hanya merahmati mereka yang memiliki rasa rahmat dalam hatinya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement