Jumat 07 Aug 2020 00:20 WIB

Modifikasi Pola Makan Bagi Penderita GERD

Selain obat, perubahan pola makan bisa membantu pasien mengontrol GERD.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Selain obat, perubahan pola makan bisa membantu pasien mengontrol GERD (Foto: ilustrasi GERD)
Foto: ist
Selain obat, perubahan pola makan bisa membantu pasien mengontrol GERD (Foto: ilustrasi GERD)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan sebuah penyakit kronik di mana asam lambung sering naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini dapat memunculkan gejala-gejala yang mengganggu dan tidak nyaman.

Selain obat dari dokter, melakukan perubahan pola makan juga dapat membantu pasien untuk mengontrol penyakit GERD mereka. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti dilansir Insider, Jumat (7/8).

Baca Juga

Makanan yang Perlu Dihindari

Pada dasarnya ada beragam jenis makanan yang dapat memicu GERD. Tiap orang memiliki makanan pemicu yang berbeda-beda. Namun secara umum, ada beberapa makanan yang paling sering menjadi pemicu GERD.

1. Makanan Berlemak

Makanan berlemak telah dikaitkan dengan peningkatan gejala GERD. Studi mengungkapan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak dapat menurunkan tekanan pada lower esophageal sphincter (LES). LES adalah ebuah katup yang menghubungkan antara lambung dan kerongkongan. LES yang rileks dapat memudahkan terjadinya refluks asam atau naiknya cairan asam lambung ke kerongkongan.

Beberapa contoh makanan berlemak adalah daging olahan, makanan cepat saji, camilan olahan, dan makanan-makanan manis.

2. Karbohidrat

Studi dalam Journal of Thoracic Disease pada 2019 menunjukkan bahwa karbohidrat buruk bagi GERD. Alasannya, beberapa jenis zat pati dan karbohidrat hanya diserap sebagian di usus halus dan sisanya akan terfermentasi oelh bakteri di usus besar. Proses fermentasi inin melepaskan berbagai neurohormon yang berkaitan dengan relaksasi LES, yang kemudian dapat memunculkan gejala heartburn.

Beberapa contoh makanan yang perlu dihindari adalah kentang, gandum, dan jagung.

photo
Makanan pedas. - (Good Free Photos)

3. Makanan Pedas

Makanan pedas tak mempengaruhi LES seperti makanan lainnya. Meski begitu, banyak pasien GERD yang disarankan untuk menghindari makanan pedas. Alasannya, makanan pedas dapat mengiritasi lapisan pada kerongkongan dan memicu gejala seperti refluks asam. Menghindari makanan pedas dapat mengurangi gejala yang tak nyaman pada pasien GERD.

Makanan yang Dapat Membantu

Sebagian makanan dapat membantu mengelola penyakit GERD pada pasien. Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Makanan Alkali

Makanan yang bersifat alkali atau memiliki pH lebih tinggi dari normal dapat menetralisir asam. Oleh karena itu, makanan alkali dinilai dapat membantu pasien GERD.

Beberpa contoh makanan alkali adalah pisang, kembang kol, fennel, dan kacang-kacangan.

2. Diet Mediterania

Diet Mediterania didominasi oleh sayur-sayuran dan lebih membatasi konsumsi pangan hewani. Studi dalam JAMA Otolaryngology Head and Neck Surgery mengungkapkan bahwa diet Mediterania dapat membantu mengurangi gejala GERD. Studi yang melibatkan 85 pasien GERD ini menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat menurunkan gejala refluks asam pada 62 persen partisipan.

Beberapa aturan dalam diet Mediterania adalah mengonsumsi makanan nabati dan gandum utuh, serta menghindari daging merah.

3. Herbal

Ada banyak obat herbal yang dikenal sebagai demulcent herbs yang dapat mengurangi gejala refluks asam menurut ahli gizi Sonya Angelone MS RDN CLT dari Dietician Nutritionist at the Academy of Nutrition and Dietetics. Demulcent herbs direkomendasikan karena dinilai dapat mengurangi inflamasi pada kerongkongan serta mengontrol gejala GERD.

Beberapa contoh demulcent herbs adalah Akar licorice, kulit kayu elm yang licin, akar Marshmallow dan gentle bitters. Obat-obat herbal ini dapat diseduh dengan air panas dan dibuat menjadi teh. Minum teh ini 1-2 jam setelah makan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement