REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teh menjadi salah satu minuman paling populer di Indonesia. Masyarakat perkotaan hingga pedesaan pasti gemar minum teh. Secangkir teh panas juga begitu nikmat disajikan di pagi hari untuk mengisi energi, sebelum kita mulai aktivitas.
Tapi tahukah Anda bahwa ada cara yang benar dan salah dalam menyajikan teh? Melansir laman Well and Good, Jumat (6/8), para ilmuwan telah menerbitkan cara membuat teh yang ideal. Temuan itu diterbitkan dalam jurnal AIP Advances dari American Institute of Physics.
Para ilmuwan membandingkan dua metode penyajian teh mayoritas orang Amerika, yaitu membuat teh dengan air yang dididihkan di atas panci, atau cukup dengan memasukkan secangkir air ke dalam microwave untuk kemudian dipanaskan beberapa menit.
Ketika para ilmuwan membandingkan dua metode tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa saat seseorang membuat teh melalui microwave, air tidak dipanaskan secara merata seperti air mendidih, maka microwave hanya memanaskan cairan di permukaan saja, sedangkan bagian bawahnya tidak. Namun karena panci memanas dari bawah ke atas, air matang secara sempurna.
Panas atau kalor suatu zat dapat berpindah dengan cara tertentu, salah satunya konveksi. Ini merupakan perpindahan panas dengan partikel zatnya. Panci atau wadah air menerima panas dari api kompor sehingga air pada dasar panci akan mengalami pemuaian dan partikelnya menjadi renggang.
Karena massa jenis air bagian bawah berkurang maka partikel air terdorong ke permukaan panci dan otomatis tempatnya digantikan oleh air yang turun ke dasar wadah panci sehingga terjadi aliran air dalam panci pemanas. Hal inilah yang membuat suhu panasnya merata. Jadi sekarang tahukan baiknya teh disebuh dengan air yang mana?
Ikuti Whatsapp Channel Republika
