Kamis 06 Aug 2020 19:35 WIB

Eks Anggota Dewan Israel: Ledakan Lebanon Hadiah dari Tuhan

Jumlah korban meninggal akibat ledakan di Lebanon mencapai 137 orang.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Tentara Lebanon mencari korban setelah ledakan besar di Beirut, Lebanon, Rabu, 5 Agustus 2020.
Foto: AP/Hassan Ammar
Tentara Lebanon mencari korban setelah ledakan besar di Beirut, Lebanon, Rabu, 5 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,  TELAVIV -- Mantan anggota dewan Israel Israel Moshe Feiglin mengatakan, ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon sebagai 'berkah dari tuhan'. Feiglin adalah mantan pemimpin Israel dari Partai Knesset yang hingga saat ini masih berkuasa.

"Hari ini Tu B’Av (hari kasih sayang Yahudi), hari bahagia dan sungguh-sungguh berterima kasih pada Tuhan dan semua orang-orang jenius dan para pahlawan, yang mengorganisir perayaan untuk menghormati hari kasih saya bagi kami," kata Feiglin di media sosial Facebook, seperti dilansir dari situs Turki, Daily Sabah, Kamis (6/8).

Baca Juga

Tu B'Av yang tahun ini dirayakan pada 4 dan 5 Agustus dikenal sebagai hari Valentine orang Yahudi. Penganut agama Yahudi menganggap Tu B'Av hari baik untuk menikah.

Menteri Kesehatan Lebanon mengatakan, jumlah korban meninggal dalam ledakan yang mengguncang Lebanon sudah menjadi 137 orang. Sementara korban luka berat dan ringan 5.000  lebih dan puluhan orang lainnya masih belum ditemukan.

Bencana ini mengguncang negara yang sudah didera krisis ekonomi dan pandemi virus corona. Pemerintah mengatakan ledakan disebabkan amonium nitrat yang disimpan di dalam gudang dalam kondisi yang tak aman.

Mulai Kamis (6/8) Perdana Menteri Lebanon Hassan Diab mendeklarasikan tiga hari berkabung bagi korban ledakan. Ledakan Rabu (5/8) kemarin menjadi ledakan terbesar di Lebanon sejak perang sipil tiga dekade lalu.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement