Jumat 07 Aug 2020 02:55 WIB

Sentra IKM Logam akan Dibangun di Sumbar

Pada tahun 2019, jumlah IKM berbasis logam terdapat 347 unit usaha.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Produk logam buatan lokal.
Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
Produk logam buatan lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) logam di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Pengembangan sentra IKM logam itu diyakini dapat memacu produktivitas masyarakat setempat sekaligus mendorong perekonomian daerah dan nasional.

“Sentra IKM logam Kabupaten Dharmasraya ini merupakan sentra IKM yang dibangun melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang IKM tahun 2018-2019. Kami berharap, pembangunan sentra IKM logam tersebut dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh pelaku IKM di sana,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peresmian Sentra IKM Logam Kabupaten Dharmasraya yang seremoninya dilaksanakan secara virtual di Jakarta, Kamis (6/8).

Baca Juga

Menperin menjelaskan, sentra IKM merupakan kelompok IKM dalam satu lokasi atau tempat menggunakan bahan baku, menghasilkan produk sejenis, dan melakukan proses produksi yang sama. “Mengelompokan IKM dalam satu sentra tentunya akan mempermudah pembinaan agar semakin meningkatkan kemampuan IKM kita,” tuturnya.

Maka dalam upaya penguatan peran sentra IKM, diperlukan pusat pengembangan desain dan teknologi yang disertai pusat pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). “Hal ini dikarenakan teknologi dan SDM merupakan dua komponen penting yang harus disinergikan sehingga menghasilkan produk berkualitas,” jelasnya.

Kementerian, kata dia, bertekad terus memberikan pembinaan kepada pelaku IKM. Sebab dengan jumlahnya yang besar, mereka menjadi ujung tombak bagi industri manufaktur. Apalagi, sektor IKM tidak akan terpisahkan dari bagian proses produksi atau rantai pasok industri skala besar.

“Tentunya, kami akan mendorong sentra IKM logam di Dharmasraya bisa mendukung peningkatan nilai tambah sumber daya alam dan hasil industri di sana, yang salah satunya telah dibuktikan melalui pembuatan head tractor. Kami ingin sentra IKM logam di Dharmasraya bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat setempat,” paparnya.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Gati Wibawaningsih menerangkan, sejak 2016 sampai 2020, DAK bidang IKM telah disalurkan kepada 285 Kabupaten atau kota di Seluruh Indonesia. “Kabupaten Dharmasraya merupakan satu dari 13 Kabupaten atau Kota di Provinsi Sumatera Barat yang telah mendapatkan anggaran DAK tersebut dalam rangka penguatan dan pemberdayaan sentra IKM,” ujarnya.

Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan, lanjutnya, terdapat beberapa manfaat dengan adanya DAK bidang IKM. Misal, memudahkan daerah guna melakukan pembinaan lebih lanjut pada sentra yang terpusat dalam satu lokasi. Kemudian, meningkatkan kapasitas produksi melalui penambahan atau peningkatan sarana dan prasarana yang diperlukan oleh sentra IKM yang tidak dapat direalisasikan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 

Manfaat lainnya, yakni terjadi peningkatan lapangan kerja terkait peningkatan kapasitas dan penguatan kelembagaan sentra IKM. Sekaligus peningkatan daya saing produk melalui perbaikan kemasan dan alih teknologi produksi. 

Sementara, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan mengemukakan, Kabupaten Dharmasraya merupakan wilayah strategis karena dilalui jalur lintas tengah Sumatera. Hal ini menjadi potensi besar dalam upaya pengembangan sektor IKM dan perdagangannya karena ditunjang sarana transportasi darat yang lancar.

“Kabupaten Dharmasraya ini punya area perkebunan, persawahan dan pertanian yang terhampar luas, yang pengerjaannya membutuhkan peralatan dari mulai menanam hingga saat panen. Selama ini, ketika alat mesin pertanian (alsintan) yang digunakan mengalami kerusakan atau aus, perbaikannya perlu mendatangkan suku cadang dari luar Dharmasraya,” paparnya.

Maka keberadaan sentra IKM logam di Dharmasraya bakal menjawab kendala yang dihadapi oleh para petani dan pabrik alsintan yang membutuhkan suku cadang dari logam. Pada tahun 2019, jumlah IKM berbasis logam terdapat 347 unit usaha. Adanya sentra IKM logam, diharapkan dapat menyediakan jasa pemeliharaan, perbaikan, dan produksi alsintan serta peralatan logam lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat Dharmasraya.

Ia menyampaikan, keberadaan sentra IKM tersebut mendukung pengembangan industri alsintan, khususnya di wilayah Sumatera Barat dan sekitarnya. “Jadi, bagi mereka yang membutuhkan peralatan dari logam, dapat memanfaatkan keberadaan sentra IKM Dharmasraya yang berada di Nagari Gunung Medan, Kecamatan Sitiung. Kegiatan ini juga diharapkan dapat ikut menggerakkan perekonomian pasca-pandemi Covid-19,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement