Kamis 06 Aug 2020 18:43 WIB

Respons Risma, Wiku: Penetapan Zonasi Hanya oleh Satgas

Jika merujuk laman covid19.co.id Surabaya masih berkategori zona merah Covid-19.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sempat mengklaim bahwa daerahnya kini telah masuk dalam zona hijau Covid-19. Pernyataan Risma itupun kemudian diluruskan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya bahwa yang dimaksud dengan hijau tersebut adalah angka reproduksi efektif (Rt) bukan zona daerah.

Pada hari ini, Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan, penetapan zonasi daerah hanya dilakukan oleh Satgas Covid-19. Peta daerah zonasi secara nasional juga dapat diakses melalui laman covid19.co.id.

Baca Juga

“Jadi zonasi nasional secara resmi hanya dilakukan oleh Satgas Covid-19 dan bisa diakses melalui www.covid19.go.id dengan suatu sistem yang disebut BLC bersatu lawan covid,” jelas Wiku saat konferensi pers, Jakarta, Kamis (6/8).

Wiku mempersilakan masyarakat memeriksa peta risiko masing-masing daerah yang sudah termuat di situs resmi pemerintah www.covid-19.go.id. Jika merujuk peta risiko di laman tersebut per Kamis (6/8) sore, Surabaya masih dikategorikan sebagai wilayah dengan tingkat risiko tinggi untuk penularan Covid-19 atau zona merah.

“Zonasi nasional secara resmi hanya dilakukan oleh Satgas Covid-19, dengan suatu sistem BLC (Bersatu Lawan Covid-19), di sini terlihat seluruh nasional, semua data kabupaten kota terintegrasi yang dikoleksi dan diintegrasikan jadi satu,” ujar dia.

Wiku menekankan peta risiko dari Satgas itulah yang menjadi acuan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan penanganan dan pencegahan penularan Covid-19.

“Ini jadi acuan dengan 15 indikator terkait epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan indikator pelayanan kesehatan,” ujar Wiku.

Seperti diketahui, sebelumnya saat berinteraksi dengan perwakilan masyarakat pada Sabtu (1/8), Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membahas penurunan penyebaran covid-19 di Surabaya, khususnya di kawasan Gunung Anyar. Bahkan ia menyebut Surabaya sebagai zona hijau covid-19.

Kemudian pada Selasa (4/8), klaim Risma tersebut diklarifikasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita. Ia menjelaskan, yang dimaksud dengan hijau adalah angka reproduksi efektif covid-19, bukan zona.

Sebab, kata dia, selama dua pekan terakhir, angka reproduksi efektif (Rt) covid-19 di Kota Pahlawan memang terkendali. Dari semula RT Covid-19 Surabaya berwarna merah, kemudian berangsur kuning, dan dalam dua pekan terakhir berubah menjadi hijau.

Febria menjelaskan, warna hijau tersebut karena selama 14 hari terakhir, tepatnya mulai 21 Juli-3 Agustus, Rt di Surabaya kurang dari angka satu. Artinya, kata Febria, penularan covid-19 di Surabaya sudah dapat dikendalikan.

photo
Kesadaran Rendah Protokol Kesehatan Warga Surabaya Raya - (Infografis Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement