Kamis 06 Aug 2020 14:04 WIB

KAI Maksimalkan Peluang Peningkatan Penumpang

Pembatasan perjalanan pada masa pandemi membuat penurunan jumlah penumpang KAI.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Penumpang berada di dalam Kereta Api (KA) Sri Tanjung jurusan Lempuyangan Yogyakarta-Ketapang Jawa Timur di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/7). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan memaksimalkan peluang peningkatan penumpang pada semester dua tahun ini.
Foto: Antara/Siswowidodo
Penumpang berada di dalam Kereta Api (KA) Sri Tanjung jurusan Lempuyangan Yogyakarta-Ketapang Jawa Timur di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/7). PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan memaksimalkan peluang peningkatan penumpang pada semester dua tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan memaksimalkan peluang peningkatan penumpang pada semester dua tahun ini. Terlebih Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada kuartal kedua, transportasi angkutan rel terkontraksi hingga minus 63,75 persen.

"Kita terus berupaya memaksimalkan peluang pada Agustus ini, kereta api (KA) jarak jauh juga sudah mulai banyak yang beroperasi," kata VP Public Relations KAI

Joni Martinus kepada //Republika.co.id, Kamis (6/8).

Dia mengakui dengan adanya pembatasan perjalanan pada masa pandemi Covid-19, membuat penurunan jumlah penumpang KAI. Meskipun begitu, Joni memastikan saat ini minat pelanggan untuk menggunakan KA secara bertahap mulai meningkat setelah pembatasan perjalanan diperlonggar.

Hal tersebut menjadi sinyal positif untuk memulihkan kembali kondisi transportasi kereta api setelah terdampak pandemi Covid-19. Joni mengatakan peningkatan penumpang sudah terjadi sejak Juli 2020.

"Pada Juli KAI melayani sekitar 1,1 juta penumpang. Angka ini naik 60 persen dibandingkan volume penumpang pada Juni yang hanya 699.309 pelanggan," ungkap Joni.

Dia merinci, volume pelanggan KA jarak jauh pada Juli sebanyak 215.796 penumpang atau naik 224 persen dibandingkan Juni 2020 sebanyak 66.687 penumpang. Sementara volume penumpang KA lokal pada Juli 2020 sebanyak 906.561 pelanggan atau naik 43 persen dibandingkan Juni sebanyak 632.622 pelanggan.

Peningkatan penumpang yang terus menunjukan angka positif membuat KAI semakin optimistis dalam masa pemulihan. "Kenaikan volume pelanggan tersebut menunjukkan kepercayaan masyarakat terus tumbuh terhadap layanan KAI yang dapat diandalkan di tengah pandemi," jelas Joni.

Meskipun terjadi peningkatan perjalanan kereta api, Joni menegaskan KAI tetap berkomitmen menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Dengan begitu masyarakat dapat melakukan perjalanan menggunakan kereta api dengan aman, selamat, nyaman, dan sehat sampai di stasiun tujuan.

Untuk memanfaatkan peluang peningkatan penumpang, KAI saat ini terus menambah operasional kereta api jarak jauh. "Terdapat tujuh KA jarak jauh yang kembali dioperasikan KAI pada akhir pekan dan tanggal tertentu pada Agustus 2020 setelah sebelumnya KA tersebut dihentikan sementara operasionalnya,” kata Joni, Senin (3/8).

Ketujuh KA jarak jauh tersebut yakni KA Harina (Bandung – Surabaya Pasar Turi pp), Senja Utama Solo (Solo Balapan – Pasar Senen), Mataram (Pasar Senen – Solo Balapan), Matarmaja (Pasar Senen – Malang pp), Pasundan (Bandung Kiaracondong – Surabaya Gubeng pp), Wijayakusuma (Cilacap – Ketapang pp), dan Sawunggalih (Pasar Senen – Kutoarjo pp).

Dengan penambahan KA tersebut, Joni mengatakan hingga 2 Agustus 2020, terdapat kenaikan 14 persen pada rata-rata jumlah perjalanan KA perhari pada Agustus 2020. Dia merinci peningkatan tersebut sebanyak 178 KA perhari dibanding 155 KA perhari pada Juli 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement