Kamis 06 Aug 2020 09:19 WIB

BMW Merugi Rp 3,64 Triliun pada Kuartal II 2020

Tahun lalu BMW meraup keuntungan sebesar Rp 25,456 triliun.

Museum BMW di Munich, Jerman. Ilustrasi
Foto: Carscoops
Museum BMW di Munich, Jerman. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Produsen mobil Jerman BMW merugi 212 juta euro atau sekitar Rp 3,646 triliun (kurs Rp 17.200 per euro) pada kuartal kedua karena penutupan pandemi virus corona memangkas penjualan kendaraan hingga seperempat pada periode April-Juni. Namun perusahaan melihat peluang rebound di China, pasar terbesar BMW.

Rugi bersih tersebut lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan sebesar 1,48 miliar euro atau sekitar Rp 25,456 triliun yang diraup perusahaan pada periode yang sama tahun lalu. CEO Oliver Zipse mengatakan pada hari Rabu (5/8) bahwa dia optimistis secara hati-hati tentang paruh kedua tahun ini, memprediksi pembuat mobil itu masih akan mendapat untung dengan menjual mobil.

Baca Juga

“Daya tanggap kami yang cepat dan strategi pengelolaan yang konsisten memungkinkan kami membatasi dampak pandemi corona selama paruh pertama tahun ini," katanya.

Perusahaan mengatakan tren positif sedang muncul di China, yang sebelumnya terkena virus tetapi juga dibuka kembali lebih cepat. Penjualan di sana naik 17 persen di kuartal kedua dibandingkan dengan kuartal tahun sebelumnya.

Penjualan mobil merek BMW, Mini dan Rolls-Royce turun 25 persen menjadi 485.500 unit. Penurunan penjualan ini berdampak pada turunnya pendapatan sebesar 10 persen menjadi 43,2 miliar euro.

Perusahaan tetap dengan perkiraan keuangannya selama setahun penuh, dengan mengatakan bahwa pengiriman mobilnya ke seluruh dunia akan 'jauh lebih rendah' daripada tahun lalu, dan bahwa margin operasi dalam bisnis mobilnya akan antara nol dan 3 persen.

Perusahaan harus menghentikan produksi di usaha patungan BMW Brilliance Automotive Ltd di Shenyang dari akhir Januari hingga pertengahan Februari, sementara pabrik Eropa dan fasilitas manufakturnya di Spartanburg, Carolina Selatan ditutup dari pertengahan Maret hingga pertengahan Mei.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement