Kamis 06 Aug 2020 06:06 WIB

NOC Tagih Dukungan Pemerintah Demi Tuan Rumah Olimpiade 2032

kita harus semakin menunjukkan keseriusan menjadi tuan rumah

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Muhammad Akbar
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berpose di kantornya di Senayan, Jakarta, Kamis (16/7/2020).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berpose di kantornya di Senayan, Jakarta, Kamis (16/7/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- National Olympic Committee (NOC) Indonesia membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah untuk menunjukkan keseriusan karena persaingan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 semakin ketat.

Setelah Australia, India, Unifikasi Korea, Cina dan Jerman, kini Qatar menyatakan keseriusannya untuk ikut dalam persaingan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Namun, bertambah ketatnya persaingan tidak latas membuat Indonesia patah semangat.

“Qatar sudah bersurat ke IOC (International Olympic Committee) untuk ikut proses bidding pekan lalu. Dengan semakin banyaknya peminat untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, kita harus semakin menunjukkan keseriusan menjadi tuan rumah,” kata Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/8).

Okto menegaskan bahwa Indonesia  optimistis bisa dipercaya untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Menurutnya, momentum tersebut dapat mencatat sejarah sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang menggelar ajang multievent olahraga terbesar di dunia itu.

“Dalam proses ini, NOC membutuhkan dukungan besar dari pemerintah. Selama ini kita belum melakukan hal yang signifikan terhadap keseriusan kita untuk menjadi tuan rumah. Langkah keseriusan ini harus segera kita mulai dan tujukkan kepada dunia,” ujar Okto.

Okto bersama Presiden RI Joko Widodo pun sudah berencana melakukan kunjungan ke markas IOC di Lausanne, Swiss pada April lalu. Sayang, rencana itu kemudian dibatalkan menyusul pandemi wabah Covid-19.

Di sisi lain, NOC juga sudah semakin intensif membangun komunikasi dengan stakeholder untuk menyamakan persepsi terhadap keinginan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Misalnya dengan kerja sama yang telah dilakukan bersama kantor media dan perusahaan BUMN.

“Kita juga masih perlu menyamakan persepsi dengan seluruh masyarakat bangsa Indonesia bahwa kita mampu menjadi negara Asia Tenggara pertama yang jadi tuan rumah dan menggelar Olimpiade," ujarnya.

“Kita juga harus bisa meyakinkan dunia bahwa sukses di Asian Games dan Asian Para Games 2018 menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik nantinya. Ini akan mengubah wajah dan citra bangsa Indonesia di kancah olahraga dunia,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement