Kamis 06 Aug 2020 04:35 WIB

AS Amankan 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson

AS bayar lebih dari 1 miliar dolar untuk dapatkan 100 juta dosis vaksin Covid-19.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Pembuatan vaksin. (Ilustrasi). AS mengamankan 100 juta dosis vaksin Covid-19 potensial yang dikembangkan Johnson & Johnson (J&J).
Foto: AP Photo/John Minchillo
Pembuatan vaksin. (Ilustrasi). AS mengamankan 100 juta dosis vaksin Covid-19 potensial yang dikembangkan Johnson & Johnson (J&J).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan menggelontorkan lebih dari 1 miliar dolar AS demi mendapatkan 100 juta dosis vaksin Covid-19 potensial yang dikembangkan Johnson & Johnson (J&J). Selagi perlombaan untuk mendapatkan vaksin dan perawatan untuk Covid-19 semakin intensif, pemerintah AS telah menandatangani kesepakatan untuk membelinya melalui program Operation Warp Speed.

Produsen obat lain yang telah menandatangani kesepakatan termasuk Sanofi SA dan Regeneron Inc. Bagi J&J, ini adalah kesepakatan pertamanya untuk memasok vaksin investigasinya ke suatu negara. Pembicaraan juga sedang berlangsung dengan Uni Eropa, tetapi belum ada kesepakatan yang dicapai.

Baca Juga

Dalam kontraknya dengan AS, J&J menghargai vaksinnya sekitar 10 dolar AS per dosis, atau sekitar 14,50 dolar AS per dosis, termasuk 456 juta dolar AS sebelumnya yang dijanjikan pemerintah AS kepada J&J untuk pengembangan vaksin pada bulan Maret. Sementara itu, AS membayar 19,50 dolar AS per dosis vaksin kepada Pfizer Inc dan bioteknologi Jerman BioNTech SE.

Pemerintah AS juga dapat membeli 200 juta dosis tambahan berdasarkan perjanjian lanjutan. J&J berencana mempelajari rejimen satu atau dua dosis vaksin secara paralel pada akhir tahun ini. Sementara itu, vaksin Pfizer dan BioNTech menuntut dua kali imunisasi.

Saat ini, vaksin potensial J&J sedang diuji pada sukarelawan sehat di Amerika Serikat dan Belgia dalam studi tahap awal. Belum ada vaksin yang disetujui menjadi bahan antigenetik untuk kekebalan terhadap Covid-19. Namun, lebih dari 20 vaksin potensial dalam tahap uji klinis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement