Rabu 05 Aug 2020 22:24 WIB

Dekan FISIP UMRAH Kesal Karantina Mandiri

Dekan menyalahkan Pemprov Kepri yang melakukan banyak acara menyambut Isdianto.

Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kota Tanjungpinang Oksep Adhayanto merasa kesal. Ia terpaksa karantina mandiri akibat kontak dengan Gubernur Kepulauan Riau Isdianto yang positif Covid-19.

"Kekesalan ini disebabkan oleh hal yang seharusnya tidak perlu terjadi, yang pada akhirnya menyebabkan saya dan lebih dari seribu orang harus menjalani karantina akibat mengikuti kegiatan Gubernur Kepri," ujar Oksep yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Rabu.

Baca Juga

Oksep dan belasan pejabat UMRAH mengikuti Rektor UMRAH Tanjungpinang Agung Dhamar Syakti rapat bersama Gubernur Kepri Isdianto di Gedung Daerah pada Rabu (29/7) atau dua hari setelah Isdianto dilantik sebagai gubernur di Istana Negara.

Padahal berdasarkan data hasil tes usap (swab) dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Batam, Isdianto baru saja tes usap (swab) pada Selasa (28/7). Seharusnya, kata dia,Isdianto menjalani karantina seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19.

Namun kenyataannya, berbeda. Sehari setelah dilantik sebagai Gubernur, Pemprov Kepri justru menggelar sejumlah acara seremonial, mulai dari penyambutan Isdianto di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, tepung tawar di Gedung Daerah Tanjungpinang, dan Shalat Magrib di Masjid Raya Sultan Riau.

Rangkaian kegiatan lainnya seperti peninjau alat PCR di RSAL, pertemuan dengan pengurus desa, dan pertemuan dengan pejabat UMRAH.

Rangkaian kegiatan itu diperkirakan melibatkan lebih dari 1.000 orang sehingga banyak orang yang kontak erat dengan Isdianto. Orang-orang tersebut pun memeriksakan dirinya di posko yang dibangun di RSUP Kepri.

Gubernur Isdianto baru melakukan karantina mandiri setelah tahu dirinya positif Covid-19. "Rektor, termasuk saya dan belasan pejabat dan staf UMRAH diusap di RSUP Kepri. Kemudian karantina mandiri," katanya.

Permasalahan ini, menurut dia tidak sederhana sehingga seharusnya menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri yang dipimpin oleh Isdianto. "Seharusnya, mereka menjadi contoh dalam memutus rantai penularan, bukan malah sebaliknya, yang menyebabkan banyak orang dikarantina dan menunggu hasil swab selama berhari-hari," ujarnya.

Selama berhari-hari menunggu hasil usap, kata dia, tidak banyak yang dapat dilakukan kecuali menenangkan diri, dan berdoa. Pekerja di kampus pun menjadi terhambat akibat kondisi ini.

Oksep merasa sampai hari ini dalam kondisi sehat. Ia menanti hasil usap yang diambil pada Sabtu pekan lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement