Rabu 05 Aug 2020 19:09 WIB

Transjakarta: Penambahan Armada Cegah Penumpukan Penumpang

Ada penambahan 155 armada yang dikerahkan pada jam pemberlakuan ganjil-genap.

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Bus Transjakarta melintas di Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Sabtu (1/8).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bus Transjakarta melintas di Jalan Kapten Tendean, Jakarta, Sabtu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan kebijakan ganjil-genap telah menimbulkan ragam kritikan lantaran dinilai tidak efektif menekan mobilitas warga yang justru berpotensi menciptakan kerumunan di transportasi publik. PT Transjakarta, sebagai salah satu moda transportasi umum yang menjadi peralihan warga, menyebut penambahan armada mampu menekan penumpukan penumpang.

"Transjakarta memastikan potensi risiko penumpukan bisa ditekan sedemikian rupa," kata Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo saat dihubungi Republika, Rabu (5/8).

Dia menjelaskan, di samping adanya penambahan 155 armada yang dikerahkan pada jam pemberlakuan ganjil-genap, beberapa strategi dispatch disimulasikan pada jam-jam tersebut. Personel di halte dilipatgandakan agar menjaga tingkat angkut sesuai dengan protokol pencegahan Covid-19 dan memastikan tidak ada penumpukan baik itu di halte maupun di bus.

"Sekali dispatch ada tiga hingga empat rangkaian bus penjemputan, headway 10 menit turun menjadi 3 menit. Antrean halte 50 persen sudah disiplin, barisan juga sudah disiplin," ujar dia.

Dia menambahkan, semua penumpang dipastikan menggunakan masker serta tertib antre dan tidak berdesak-desakan. Nadia mengatakan, upaya tersebut merupakan bentuk dukungan dan sinergisitas dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya dalam melakukan penerapan ganjil-genap yang ditujukan agar warga mengatur waktu sebaik mugkin dalam melaksanakan perjalanan.

Dia menambahkan, Transjakarta sebagai moda transportasi berbasis jalan, dimana fleksibilitasnya bisa dibentangkan dalam waktu cepat, seperti memutar-mutar rute jalan dan penambahan pemberangakatan armada. "Bagian dari komitmen Transjakarta juga sebagai moda transportasi publik penyangga dan pengintegrasi antar moda," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement