Rabu 05 Aug 2020 16:54 WIB

PBNU: Dunia Berduka Atas Ledakan di Lebanon

Ledakan besar terjadi di Lebanon.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
PBNU: Dunia Berduka Atas Ledakan di Lebanon.. Foto: Asap mengepul dari lokasi ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).
Foto: EPA-EFE / IBRAHIM DIRANI / DAR AL MUSSAWIR
PBNU: Dunia Berduka Atas Ledakan di Lebanon.. Foto: Asap mengepul dari lokasi ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini mengatakan, dunia berduka atas peristiwa ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8) petang. Ledakan tersebut menyebabkan ribuan korban terluka dan puluhan nyawa melayang.

"Dunia sedang berduka dengan apa yang sedang terjadi di Beirut. Mari bersama-sama kita ulurkan tangan kita untuk membantu saudara-saudara kita agar bangkit kembali pasca terjadinya ledakan ini," ujar Helmy melalui keterangan terulis yang diterima Republika, Rabu (5/8).

Baca Juga

Menurut Helmy, PBNU juga turut berbela sungkawa atas Ledakan yang mengguncang seluruh ibu kota Lebanon tersebut. "Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Berbela sungkawa yang sangat mendalam atas terjadinya ledakan yang menyebabkan kematian dan jatuhnya korban luka-luka. Semoga keluarga para korban diberi ketabahan oleh Allah SWT," ucap Helmy.

Mengikapi ledakan tersebut, menut dia, PBNU juga mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan aktif melalukan langkah diplomatis sekaligus memberikan bantuan kepada pemerintah Lebanon. Dia pun mengapresasi tindakan cepat yang dilakukan pemerintah untuk melindungi Warga Indonesia Indonesia (WNI) di sana.

"Kami mengapresiasi langkah cepat pemerintah yang melakukan upaya perlindungan bagi WNI Indonesia di Lebanon," katanya.

Selain itu, tambah dia, PBNU juga mendorong komunitas Internasional, khususnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk melakukan upaya investigatif dalam peristiwa ledakan tersebut.

"Semoga dengan kerjasama dan bantuan dari pelbagai pihak, saudara-saudara kita di Lebanon segera bisa recovery dari peristiwa yang sangat menyedihkan ini," tutupnya.

Sebuah ledakan besar terjadi di Port of Beirut Lebanon, Beirut, Lebanon (4/8) pukul 18.02 waktu setempat. Ledakan tersebut menyebabkan paling tidak menewaskan 78 orang dan melukai 4.000 orang lainnya. Ledakan itu diduga berasal dari gudang penyimpanan bahan-bahan peledak yang terletak di pelabuhan Beirut.

Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Rabu (5/8), satu Warga Negara Indonesia (WNI) di Beirut, Lebanon dikabarkan mengalami luka ringan akibat ledakan besar itu.

Dalam catatan KBRI, terdapat 1.447 WNI di Beirut. Sebanyak 1.234 di antaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa. KBRI Beirut dapat dihubungi melalui hotline kontak +961 3199 493.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement