Rabu 05 Aug 2020 15:11 WIB

Mengenal Lebanon, Rumah Bagi 18 Agama Berbeda

Lebanon merupakan satu-satunya negara di Timur Tengah yang paling beragam agamanya.

Mengenal Lebanon, Rumah Bagi 18 Agama Berbeda. Seorang jamaah membaca Alquran di sebuah masjid di Beirut, Lebanon.
Foto: AP/Bilal Hussein
Mengenal Lebanon, Rumah Bagi 18 Agama Berbeda. Seorang jamaah membaca Alquran di sebuah masjid di Beirut, Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Lebanon kembali menarik perhatian dunia. Setelah terjerembab krisis ekonomi, Lebanon kembali dihantam ujian.

Ledakan dahsyat pada Selasa (4/8) kemarin menjadi ujian terbaru Lebanon. Namun, tahukah Anda Lebanon merupakan rumah bagi 18 agama berbeda.

Baca Juga

Menurut Living Lebanon, Lebanon merupakan satu-satunya negara di Timur Tengah yang paling beragam agamanya. CIA World Factbook melaporkan 54 persen warga Lebanon adalah Muslim dan 40,5 persen merupakan penganut Kristen. Britannica menyebut sejak abad ke-7, Lebanon menjadi tempat berlindung bagi kelompok Kristen dan Muslim yang dianiaya. 

Kristen yang berada di Lebanon, termasuk Katolik Maronite, Ortodoks Timur, Katolik Melkite, Ortodoks Armenia, Katolik Armenian, and Protestan. Ada juga sejumlah kecil penganut Yahudi.

Sedangkan populasi Muslim terbagi antara lain, Syiah, Sunni, Alawit, dan Ismaili. Sekitar 60 persen penganut Islam Sunni dan 40 persen syiah. Sekitar 5,6 persen adalah penganut Druze, tetapi banyak Muslim menganggap Druze tidak islami dan menolak mereka sebagai bagian dari Islam. Druze dibentuk di Mesir pada abad 10 dan 11 sebagai pecahan dari Syiah.

photo
Warga Beirut, Lebanon menunaikan shalat Id di depan masjid Muhammad al-Amin, Beirut. - (Wael Hamzeh/EPA-EFE)

Seperti dikutip dari Living Lebanon, penganut Druze terutama ditemukan di selatan Gunung Lebanon, di mana para pria yang dianggap memiliki peran penting dapat dikenali dari kumis, celana panjang, dan topi putih. Wanita Druze kebanyakan memakai kerudung putih dan gaun hitam panjang. 

Menurut Cultural Atlas SBS, agama memberikan identitas sosial di Lebanon. Pada kenyataannya, kartu identitas warga menentukan agama mereka. Ada 18 sekte agama yang berbeda yang diakui dalam agama Muslim dan Kristen. Masing-masing dianggap mewakili komunitas Lebanon yang signifikan.

Kursi di parlemen dibagi secara proporsional sesuai dengan penyebaran agama agar tidak ada agama yang dianggap diistimewakan. Beberapa orang Lebanon tidak benar-benar mempraktikkan atau menjalankan agama.

Berdasarkan data dari survei Pew Global Attitudes pada Mei 2005 menunjukkan Muslim Lebanon lebih sekuler dibandingkan Muslim di negara lain. Richard Wike dan Juliana Menasce Horowitz dalam tulisannya yang berjudul Lebanon’s Muslims: Relatively Secular and Pro-Christian mengatakan meskipun Muslim Lebanon menganggap Islam sebagai bagian penting dari kehidupan mereka, mereka kurang menekankan iman mereka daripada Muslim di tempat lain. 

Di enam negara mayoritas Islam yang disurvei, Muslim di Lebanon adalah yang paling tidak mungkin mengatakan agama sangat penting dalam hidup mereka. Lebih dari setengah (54 persen) mengatakan agama sangat penting, dibandingkan dengan 69 persen Muslim di Turki, 86 persen di Yordania, dan lebih dari 90 persen di Indonesia, Pakistan, dan Maroko.

photo
Tokoh agama Islam dan Kristen di kota Bint Jbeil, Lebanon. - ( Hassan Ammar/AP)

Muslim Lebanon kurang peduli dengan peran global Islam. Hanya setengah (47 persen) mengatakan sangat penting bagi Islam untuk memainkan peran yang lebih berpengaruh di panggung dunia. Meskipun terjadi kekerasan sektarian yang meluas selama perang saudara 1975-1990 di negara mereka, saat ini Muslim dan Kristen Lebanon umumnya memiliki sikap positif terhadap satu sama lain.

Namun, sikap terhadap orang Yahudi masalah lain. Bahkan sebelum konflik saat ini, sentimen negatif tentang Yahudi dan Israel tersebar luas di Lebanon, dan mereka tidak terbatas pada komunitas Muslim.

Baca juga: Kegemparan Saat Uskup Agung Uganda Umumkan Memeluk Islam

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement