Rabu 05 Aug 2020 11:20 WIB

Menkes AS Alex Azar akan Lakukan Kunjungan ke Taiwan

Perjalanan Menkes AS ke Taiwan diprediksi bakal memantik kemarahan China

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Perjalanan Menkes AS Alex Azar ke Taiwan diprediksi bakal memantik kemarahan China. Ilustrasi.
Foto: EPA
Perjalanan Menkes AS Alex Azar ke Taiwan diprediksi bakal memantik kemarahan China. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat Alex Azar akan melakukan kunjungan ke Taiwan. Perjalanannya ke Taipei diprediksi bakal memantik kemarahan China.

Azar mengungkapkan Taiwan telah menjadi model transparansi dan kerja sama dalam kesehatan global selama pandemi Covid-19. Menurut dia, hal itu sebenarnya telah terlihat sebelum adanya wabah virus corona.

Baca Juga

"Saya berharap dapat menyampaikan dukungan Presiden (Donald) Trump untuk kepemimpinan kesehatan global Taiwan dan menggarisbawahi keyakinan kita bersama bahwa masyarakat yang bebas dan demokratis adalah model terbaik untuk melindungi serta mempromosikan kesehatan," kata Azar dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/8).

Kunjungan ke Taiwan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang. Azar mengungkapkan Departemen Kesehatan AS menggambarkan lawatannya ke Taiwan sebagai peristiwa bersejarah. Dalam kunjungan nanti, Azar didampingi kepala medis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Mitchell Wolfe.

Menurut Kementerian Luar Negeri Taiwan, selama kunjungannya Azar akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen. Seperti kebanyakan negara lain, AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan. Namun Washington merupakan pemasok senjata utama dan pendukung terkuat Taipei di panggung internasional.

Seiring dengan memburuknya hubungan dengan China, kedekatan hubungan antara Taiwan dan AS kerap diprotes serta dikecam Beijing. China kerap menyerukan agar AS tidak mengintervensi urusan dalam negerinya. Ia pun meminta agar Washington menghentikan kerja sama militer dengan Taipei.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement