Selasa 04 Aug 2020 18:37 WIB

Batam Masih Pikir-Pikir Laksanakan Sekolah Tatap Muka

Kasus Covid-19 di Batam kembali naik.

Batam Masih Pikir-Pikir Laksanakan Sekolah Tatap Muka. Siswa baru mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada hari pertama sekolah tahun ajaran baru 2020 SMP Negeri 42 secara daring di Batam, Kepulauan Riau, Senin (13/7/2020). Pemerintah Kota Batam belum memperbolehkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka langsung karena masih dalam status zona kuning. ANTARA FOTO/M N Kanwa/wsj.
Foto: ANTARA/M N Kanwa
Batam Masih Pikir-Pikir Laksanakan Sekolah Tatap Muka. Siswa baru mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada hari pertama sekolah tahun ajaran baru 2020 SMP Negeri 42 secara daring di Batam, Kepulauan Riau, Senin (13/7/2020). Pemerintah Kota Batam belum memperbolehkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka langsung karena masih dalam status zona kuning. ANTARA FOTO/M N Kanwa/wsj.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau mempertimbangkan kembali rencana kegiatan belajar mengajar tatap muka yang sedianya dilaksanakan pada pertengahan Agustus 2020.

"Rasanya belum bisa, kita pertimbangkan. Nanti pekan depan kita rapat lagi," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Selasa (4/8).

Baca Juga

Ia menyerahkan kepada tim untuk membuat rumusan mengenai sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19. Pada Kamis (30/7), Pemkot Batam menggelar rapat bersama kepala sekolah untuk mempertimbangkan sekaligus merancang kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah.

Menurut Rudi, kebijakan dibuat karena pada saat itu kasus Covid-19 sudah mulai melandai. Namun ternyata setelah itu, jumlah kasus Covid-19 kembali bertambah banyak, dari dua klaster dan kasus baru. Karenanya kebijakan sekolah tatap muka dipertimbangkan kembali.

"Tapi putusannya belum final. Tunggu pendapat tim," kata dia.

Mengenai rencana menggunakan dana BOS untuk biaya internet, ia menyerahkannya kepada pemerintah pusat. Selama ini pun dana BOS langsung disalurkan ke sekolah, baik swasta maupun negeri.

Sementara itu, orang tua siswa, Capo, mengaku lega dengan pertimbangan kembali sekolah tatap muka. "Waktu kebijakan itu pertama kali diutarakan, tentu saja kami gembira, karena Batam juga mulai hijau. Tapi sekarang kasus meledak lagi, kami harap kebijakan pemerintah mengutamakan kesehatan dan keselamatan anak," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement