Senin 03 Aug 2020 18:16 WIB

Laba Bersih Semen Indonesia Semester I Naik 26,3 Persen 

Meski laba naik, Semen Indonesia mencatat penurunan pendapatan dua persen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Pekerja berjalan di atas JPO Dukuh Atas, Jakarta, Senin (4/5). PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan kinerja keuangan perseroan periode Januari hingga Juni 2020 atau semester I 2020.
Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA
Pekerja berjalan di atas JPO Dukuh Atas, Jakarta, Senin (4/5). PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan kinerja keuangan perseroan periode Januari hingga Juni 2020 atau semester I 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan kinerja keuangan perseroan periode Januari hingga Juni 2020 atau semester I 2020. Direktur Utama SIG Hendi Prio Santoso menyampaikan, kinerja keuangan konsolidasian untuk pendapatan tercatat Rp 16,03 triliun atau turun dua persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebesar Rp 16,35 triliun.

Sementara, beban pokok pendapatan tercatat Rp 11,21 triliun atau turun 4,05 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang sebesar Rp 11,69 triliun. "Laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat Rp 612 miliar naik 26,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019 yang sebesar Rp 485 miliar," ujar Hendi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (3/8).

Hendi mengatakan, perseroan mampu menjaga kinerja dengan mencatatkan kenaikan laba bersih 26,3 persen pada semester 1 2020. Hendi menilai peningkatan pendapatan ini merupakan hasil dari berbagai langkah sinergi dan efisiensi yang terus dilakukan perseroan. 

"Selain dari efisiensi di bidang operasional, peningkatan laba bersih ini juga berasal dari efisiensi beban keuangan hasil dari program refinancing pinjaman yang dilakukan perseroan pada semester II 2019," ucap Hendi.

Kata Hendi, melemahnya konsumsi semen domestik sehubungan dengan pandemi Covid-19 mengakibatkan terjadinya penurunan pendapatan perseroan walaupun tidak signifikan yakni hanya sebesar 2 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement