Senin 03 Aug 2020 08:43 WIB

Menhub: Saatnya Pariwisata Bali Bangkit Kembali

Hari ini Kemenhub melakukan groundbreaking pelabuhan penyeberangan Nusa Penida

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pemandu wisata memberi penjelasan kepada turis asing di kawasan obyek wisata Pura Taman Ayun, Badung, Bali, Kamis (12/3/2020).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Pemandu wisata memberi penjelasan kepada turis asing di kawasan obyek wisata Pura Taman Ayun, Badung, Bali, Kamis (12/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung aktifnya kembali pariwisata Bali. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dukungan tersebut dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam bertransportasi.

“Kita tahu saat pandemi terjadi, pariwisata di Bali mengalami keterpurukan. Ini saatnya Bali bangkit kembali menjadi destinasi wisata favorit baik wisatawan domestik maupun mancanegara,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (2/8).

Baca Juga

Untuk itu, dia memastikan Kemenhub siap mendukung kebangkitan pariwisata di Bali melalui penerapan protokol kesehatan dalam bertransportasi. Dia menilai hal tersebut harus dilakukan secara konservatif dan hati-hati untuk mencegah penularan Covid-19.

Budi menambahkan juga sudah melakukan pembahasan dengan Gubernur Bali Wayan Koster terkait kelanjutan pembangunan infrastruktur transportasi serta penanganan transportasi yang aman dan sehat di masa adaptasi kebiasaan baru. Selain itu, //ground breaking// Pelabuhan Penyeberangan di Nusa Penida untuk mendukung pariwisata di Bali juga direncanakan akan dilakukan hari ini (3/8).

Koster mengatakan, secara bertahap Pemerintah Provinsi Bali kembali membuka aktivitas masyarakat lokal sejak 9 Juli 2020. Selanjutnya, Bali juga sudah membuka sektor pariwisata bagi turis domestik di masa adaptasi kebiasaan baru sejak 31 Juli 2020.

“Nantinya secara bertahap  Bali kembali akan membuka sektor pariwisata bagi para turis mancanegara,” tutur Koster.

Koster memastikan, pembukaan kembali sektor pariwisata di Bali diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat oleh para pelaku usaha pariwisata di Bali. Koster melihat para pelaku usaha telah siap menjalankan protokol kesehatan dan sejauh ini pelaksanaan pembukaan kembali pariwisata di Bali telah berjalan baik.

Sejak ditutupnya Bali pada April 2020, jumlah pergerakan pesawat dan penumpang mengalami penurunan yang sangat signifikan. Tercatat dari data PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) di Bandara Ngurah Rai Bali, sejak April-Juni 2020 penurunan pergerakan pesawat mencapai 90 persen.

Angka tersebut menunjukkan sekitar 500 sampai 1000 pergerakan pesawat perbulannya yang biasanya dalam satu bulan terdapat sekitar 10 ribu sampai 13 ribu pergerakan penumpang,

Sementara itu, untuk pergerakan penumpang juga mengalami penurunan 95-99 persen pada bulan April-Juni 2020. Pada masa tersebut hanya ada 8000 sampai 20 ribu penumpang perbulannya.

Padahal pada periode yang sama tahun lalu, pergerakan penumpang bisa mencapai satu hingga dua juta orang setiap bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement