REPUBLIKA.CO.ID, LOTU -- Pulau Nias yang terdiri dari lima kabupaten/kota menjadi daerah prioritas program Qurban Berkah Nusantara Laznas BMH. Pulau terluar itu memang telah menjadi sasaran utama setiap kali Idul Adha tiba.
Lokasi yang menjadi pilihan adalah Desa Faekhuna'a, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara. Desa yang saat tsunami beberapa tahun silam luluh lantak, tak tersisa.
Untuk sampai di lokasi tersebut, setidaknya menempuh 37 jam perjalanan dari kota Medan dengan melalui jalan darat dan laut.
"Pembinaan masyarakat terluar di Indonesia bagian dari program utama pembinaan dakwah dan pendidikan BMH. Melalui momentum Idul Adha, pengiriman hewan dan daging qurban diupayakan sampai kepada mereka yang tak mudah dijangkau ini," terang Kepala BMH Perwakilan Sumatera Utara, Lukman A Thalib, Ahad (2/8).
Pada Idul Adha 1441 H ini warga sangat terharu atas daging qurban yang mereka terima.
Dai Tangguh BMH di Pulau Nias, Sumardin Zalukhu juga manyampaikan kegembiraan warga atas qurban yang mereka terima.
"Bang, warga gembira kali menerima daging, kami tak sangka bisa makan daging qurban tahun ini, terima kasih ya," kata Sumardin menyampaikan cerita warga yang terima daging qurban, seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
"Terima kasih, Ustadz, daging qurbannya. Awak tak sangka bisa makan daging qurban tahun ini," kata Yumasa Laoli dengan gembira menyusul.
Sapi qurban BMH memberi kegembiraan kepada 90 kelapa keluarga (KK) yang mencakup 240 jiwa.
"Mereka yang bahagia dengan adanya daging qurban tidak hanya warga Muslim. Dari ratusan penerima program ini, ada 14 KK yang Nasrani," tambah Sumardin, Dai Tangguh BMH yang asli Pulau Nias.
Lukman menyebutkan, secara keseluruhan BMH Perwakilan Sumut mampu menyalurkan hewan qurban ke 13 kabupaten/kota, 13 kecamatan dan 21 desa di Sumatera Utara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
