Senin 03 Aug 2020 00:28 WIB

Mikel Arteta Sang Penakluk

Arteta menaklukkan penyakit Covid-19, Liverpool, Manchester City, dan Piala FA.

 Pelatih kepala Arsenal Mikel Arteta mengangkat trofi setelah pertandingan final Piala FA antara Arsenal dan Chelsea di stadion Wembley di London, Inggris, Sabtu, 1 Agustus 2020.
Foto: Catherine Ivill/Pool via AP
Pelatih kepala Arsenal Mikel Arteta mengangkat trofi setelah pertandingan final Piala FA antara Arsenal dan Chelsea di stadion Wembley di London, Inggris, Sabtu, 1 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum genap setahun Mikel Arteta menjalani peran barunya di dunia sepak bola selaku manajer Arsenal, tapi ia sudah menaklukkan setidaknya empat hal besar. Arteta menduduki kursi manajer Arsenal sejak 20 Desember 2019. Dalam kurun 226 hari itu, ia menaklukkan penyakit Covid-19, Liverpool, Manchester City, dan Piala FA.

Covid-19 adalah penyakit yang menjadi pandemi global setelah merebak di China dan mengganggu banyak hal di dunia sejak akhir triwulan pertama 2020. Tidak terkecuali kelangsungan kompetisi sepak bola. Arteta diumumkan positif terjangkit Covid-19 pada 12 Maret 2020, dua hari setelah pemilik Olympiakos Evangelos Marinaksi tertular penyakit yang sama. Keduanya sempat berkontak ketika Olympiakos dan Arsenal bertemu di babak 32 besar Liga Europa.

Baca Juga

Temuan Arteta positif Covid-19 pula yang membuat operator Liga Premier Inggris kemudian menangguhkan kompetisi musim 2019/20 hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Namun, Arteta punya daya juang yang luar biasa. Ia tak membiarkan virus corona hinggap lama-lama di tubuhnya dan pada 23 Maret ia sudah sembuh dari penyakit yang hingga kini masih jadi ancaman menakutkan di berbagai penjuru dunia itu.

"Saya butuh tiga atau empat hari untuk mulai merasakan lebih baik, dengan penuh energi, dan melepaskan semua simptoma yang sebelumnya ada," kata Arteta dalam telewicara dengan stasiun televisi Spanyol La Sexta pada 23 Maret.

"Saya baik-baik saja sekarang. Saya rasa saya sudah sembuh," ujarnya menambahkan.

Covid-19, jadi hal besar pertama yang takluk di tangan Arteta, yang dilakukannya di luar lapangan.

Liga Primer Inggris kembali dipertandingkan sejak 17 Juni dan Arteta masih menjadi sasaran kritik karena dianggap tak banyak mempengaruhi kiprah Arsenal di atas lapangan. Sementara Arteta dan Arsenal masih dihujani kritik, Liverpool sudah memastikan gelar juara Liga Premier sejak putaran pertandingan ke-31.

Pada 15 Juli, Arsenal bergiliran menjamu sang juara di Emirates untuk rangkaian laga pekan ke-36. Kala itu, Liverpool tengah berusaha untuk bisa memecahkan total raihan poin terbanyak semusim, yang dimiliki Manchester City dengan 100 poin pada 2017/18 atau kesohor sebagai centurion.

Liverpool tiba di Emirates mengincar tiga poin untuk memuluskan ambisi memecahkan rekor centurion, tapi Arteta tak mengizinkan itu terjadi. Arsenal menang 2-1 atas Liverpool.

Tentu saja, bagi segenap pihak kemenangan itu dianggap sarat keberuntungan sebab Arsenal sempat tertinggal lebih dulu akibat gol Sadio Mane sebelum kemudian Virgil van Dijk dan Alisson Becker secara bergantian memberi 'hadiah' tiga poin kepada tuan rumah.

Namun, keberuntungan itu tentu hasil kerja keras para pemain Arsenal melakukan pengawalan ketat di sepertiga akhir lini depan mereka, memaksa Van Dijk dan Alisson melakukan blunder.

Sesudahnya lini belakang Arsenal menerjemahkan strategi koordinasi pertahanan ketat yang diinstruksikan Arteta demi menjaga keunggulan 2-1 hingga bubaran. Arsenal sukses mengalahkan Liverpool, tim yang berstatus juara Liga Premier, hal besar kedua yang ditaklukkan Arteta.

Penaklukkan berikutnya hanya berjarak empat hari saja. Arteta mendampingi Arsenal menghadapi Manchester City di babak semifinal Piala FA.

City adalah tim yang berstatus juara bertahan dan ditangani oleh mentor langsung Arteta dalam karier kepelatihannya, Pep Guardiola.

Di Wembley pada 18 Juli, anak-anak asuhan Arteta sukses menerapkan instruksinya dengan sangat baik sepanjang 45 menit pertama untuk membuat City tak berkutik dan unggul lewat gol Pierre-Emerick Aubameyang.

Paruh kedua, City berusaha bangkit tapi Aubameyang mencetak gol keduanya dan membawa Arsenal menang 2-0, menyudahi catatan tanpa kalah the Citizens di kompetisi piala domestik Inggris selama dua tahun lebih. Dua raksasa takluk di tangan Arsenal-nya Arteta dalam sepekan.

"Bisa mengalahkan City berarti kami menaklukkan dua tim elite Eropa dalam kurun waktu tiga atau empat hari, sangat membanggakan," kata Arteta dalam komentar pascalaga yang dilansir laman resmi Arsenal.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement