Ahad 02 Aug 2020 02:57 WIB

Predator MMA Jadi Kandidat Pelatnas Kickboxing 2021

Pelatnas Kickboxing 2021 mempersiapkan atlet ke SEA Games dan Asian Games.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Endro Yuwanto
Desain gedung sasana Predator MMA Indonesia di Kota Solo. Sasana tersebut diproyeksikan sebagai pusat pelatihan atlet Mixed Martial Arts (MMA) terbesar dan terlengkap di Indonesia.
Foto: Predator MMA
Desain gedung sasana Predator MMA Indonesia di Kota Solo. Sasana tersebut diproyeksikan sebagai pusat pelatihan atlet Mixed Martial Arts (MMA) terbesar dan terlengkap di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Predator MMA Indonesia dipertimbangkan menjadi salah satu kandidat lokasi pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Kickboxing 2021. Predator MMA Indonesia tengah membangun sasana sebagai pusat pelatihan beladiri campuran atau mix martial arts (MMA) yang berlokasi di Kota Solo, Jawa Barat.

Pelatnas Kickboxing 2021 untuk mempersiapkan atlet yang akan bertanding pada ajang SEA Games dan Asian Games.

"Karena fasilitasnya sudah memadai untuk kegiatan persiapan Timnas Kickboxing Indonesia, Predator MMA menjadi salah satu kandidat persiapan Pelatnas Kickboxing Indonesia baik untuk event SEA Games maupun Asian Games yang akan datang," kata Sekertaris Jenderal Pengurus Pusat Kickboxing Indonesia (PPKBI), Yani Mandey, seperti dikutip dari rilis yang diterima Republika.co.id dari Predator MMA Indonesia, Sabtu (1/8).

Sasana Predator MMA tersebut diproyeksikan menjadi pusat pelatihan beladiri campuran terbesar dan terlengkap di Indonesia. Sehingga, dapat menjadi pilihan sebagai wadah pusat pelatihan kickboxing. Terlebih, PPKBI mencatat ada sejumlah agenda besar pada 2021.

Yani Mandey merinci, agenda tahun ini di antaranya, penataran wasit juri dan pelatih dan pertandingan Kickboxing Musical Perform Virtual Tatame pada Oktober 2020. Kemudian, untuk tahun 2021 ada Kejurnas Kickboxing di bulan Januari untuk seleksi SEA Game 2021.

Selain itu, PPKBI juga mempersiapkan event Asian Indoor and Martial Arts Games ke-6 pada Mei 2021 di Chonburi, Thailand, untuk regulasi yang akan dipertandingkan yakni K-1, Light Kickboxing, Full Contact & Light Contact.

Yani menambahkan, untuk Kejurnas Kickboxing pada Januari 2021 masih belum ditentukan lokasinya. "Kejurnas Januari 2021 belum tahu akan diadakan karena masih melihat daerah yang aman, karena keadaan masih belum kondusif," imbuhnya.

Sementara itu, pendiri Predator MMA Indonesia, Jeremy Kevin Gunawan alias Jeremy Mecias mengapresiasi rencana dari PPKBI menjadikan Predator MMA sebagai salah satu kandidat Pelatnas Kickboxing Indonesia untuk SEA Games 2021. Dia juga menyebut adanya kemungkinan berkolaborasi dalam sistem pelatihan.

"Dan tentunya akan lebih mudah untuk membuat penataran pelatih, wasit, juri, dan sertifikasi bagi praktisi Kickboxing di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta yang belum punya untuk mengikuti penataran tersebut," ujar Jeremy yang juga menjadi Ketua Pengurus Kickboxing Kota Solo tersebut.

Jeremy menambahkan, sasana Predator MMA Indonesia di Solo direncanakan beroperasi pada Januari 2021. Saat ini, progres pembangunannya sudah di atas 60 persen.

Sasana tersebut memiliki luas fasilitas total sebesar 622 meter persegi yang mencakup tiga lantai. Lantai pertama berupa sejenis kafe untuk umum yang menjual menu makanan bergizi bagi atlet. Lantai kedua berupa tempat latihan untuk muay thai, sanda, boxing, dan kickboxing. Sedangkan lantai tiga berupa tempat latihan untuk MMA, wrestling, predator perfomance, zumba, crossfit, body combat, aerobik sport, yoga, dan brazillian jiu-jitsu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement