Sabtu 01 Aug 2020 16:25 WIB

Sarawak Pantau Pelaksanaan Qurban Sesuai Protokol

Pelaksanaan qurban di Sarawak sesuai protokol dipantau.

Rep: Puti Almas/ Red: Muhammad Hafil
Sarawak Pantau Pelaksanaan Qurban Sesuai Protokol. Foto ilustrasi: Hewan qurban
Foto: ROL/Abdul Kodir
Sarawak Pantau Pelaksanaan Qurban Sesuai Protokol. Foto ilustrasi: Hewan qurban

REPUBLIKA.CO.ID,  KUCHING — Prosesi qurban sebagai bagian dari hari raya Idul Adha 1441 H di Sarawak akan dipantau selama tiga hari untuk memastikan penyelenggara mematuhi pedoman sesuai prosedur operasi standar (SOP) yang ditetapkan di negara bagian Malaysia tersebut.

Sarawak Islamic Council (MIS) menjadi pihak yang mengatur pedoman SOP dalam penyelenggaraan prosesi kurban dan perayaan Idul Adha. Kepatuhan terhadap aturan ini diperlukan untuk mencegah potensi penularan infeksi virus corona jenis baru (COVID-19).

Baca Juga

“Di antara pedoman yang harus dipatuhi oleh penyelenggara, adalah seluruh proses kurban (penyelembelihan hewan) hanya diperbolehkan untuk dilakukan di aula atau area masjid, surau dan rumah pemotongan hewan yang ditunjuk," ujar Abdul Rahman Junaidi selaku asisten menyeri Departemen Urusan Islam Sarawak, dilansir Bernama, Sabtu (1/8).

Abdul mengatakan panitia penyelenggara qurban harus mendapat izin tertulis dari MIS terlebih dahulu dan memastikan kesehatan hewan ternak yang akan disembelih. Termasuk bahwa hewan ini diperiksa terlebih dahulu dan mendapat sertifikat kesehatan dari Departemen Layanan Hewan.

Proses qurban pada Idul Adha tahun ini di Sarawak dilaksanakan secara berbeda, dengan aturan sesuai SOP bahwa saat penyembelihan hewan dilakukan, hanya 10 orang diizinkan berada di tempat. Selanjutnya, dalam proses pemotongan daging dari hewan qurban yang telah disembelih, diizinkan hanya 20 orang, kemudian baviaan menimbang dan distribusikan juga 20 orang.

Lebih lanjut, Abdul menyampaikan bahwa setiap masjid dan surau yang ditunjuk hanya diperbolehkan untuk menyembelih tidak lebih dari 10 hewan kurban. Daging dari hewan kurban kemudian akan didistribusikan oleh panitia penyelenggara.

Abdul mengatakan panitia penyelenggara harus mengingat pedoman dan perangkat SOP secara menyeluruh. Ini mencakup aturan jarak fisk yang berlaku bagi setiap individu di lokasi kurban, serta penyediaan pembersih tangan, dan pemeriksaan suhu tubuh pada orang-orang sebelum prosesi kurban dimulai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement