Sabtu 01 Aug 2020 00:43 WIB

Studi: Air Mendidih Bisa Bunuh Virus SARS-CoV-2

Virus Covid-19 tidak berkembang biak di laut atau air tawar

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nur Aini
Virus corona, Covid-19 dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona, Covid-19 dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Para ilmuwan dari Rusia menemukan bahwa virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit Covid-19, dapat dibunuh dengan air dalam waktu 72 jam. Studi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Negara Virologi dan Bioteknologi VECTOR menyatakan, air pada suhu mendidih dapat menghancurkan virus SARS-CoV-2 sampai habis.

Penelitian menunjukkan bahwa 90 persen partikel virus mati dalam air bersuhu ruangan dalam 24 jam dan 99,9 persen dalam 72 jam. Temuan yang diterbitkan oleh Layanan Federal Rusia untuk Kesejahteraan Manusia menunjukkan bahwa ketahanan virus corona secara langsung bergantung pada suhu air.

Baca Juga

Meski virus corona dapat hidup di air dalam kondisi tertentu, penelitian itu mengklaim bahwa virus tidak berkembang biak di laut atau air tawar. Seperti dilansir dari laman Times Now News, Jumat (31/7), studi itu menunjukkan bahwa virus dapat tetap aktif hingga 48 jam pada permukaan stainless steel, linoleum, kaca, plastik, dan keramik.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar desinfektan rumah tangga efektif terhadap virus SARS-CoV-2. Studi itu menemukan bahwa etil dan isopropil alkohol dengan konsentrasi 30 persen dapat membunuh hingga jutaan partikel virus dalam waktu setengah menit.

Itu bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan konsentrasi lebih dari 60 persen diperlukan untuk menghancurkan virus. Studi itu menemukan bahwa desinfektan dengan klorin dapat sepenuhnya membersihkan permukaan virus corona dalam 30 detik.

Sementara itu, laporan yang mengutip sumber pemerintah menunjukkan bahwa Rusia berencana untuk menyetujui vaksin Covid-19 untuk penggunaan luas pada pertengahan Agustus. Namun, pemerintah Rusia belum merilis data ilmiah pada uji coba vaksin Covid-19.

Saat ini, Rusia telah mengizinkan uji klinis dua bentuk vaksin Covid-19 potensial yang dikembangkan oleh Pusat penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya pada 18 Juni. Para peneliti juga berencana untuk meluncurkan uji coba fase 3 setelah 3 Agustus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement