Jumat 31 Jul 2020 12:36 WIB

Berhasil Dibudidaya, Indonesia Siap Jadi Produsen Ikan Kobia

Ikan kobia dipercaya akan menjadi komunitas unggulan di masa depan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), berhasil memproduksi ikan kobia dari benih hingga pembesaran di Keramba Jaring Apung (KJA).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), berhasil memproduksi ikan kobia dari benih hingga pembesaran di Keramba Jaring Apung (KJA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), berhasil memproduksi ikan kobia dari benih hingga pembesaran di Keramba Jaring Apung (KJA). Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengatakan keberhasilan KKP dalam membudidaya ikan Kobia tak lepas dari upaya yang telah lama dilakukan. 

Slamet menyebut pemeliharaan ini dimulai sejak 2006, di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, yang untuk saat ini satu-satunya UPT dari Ditjen Perikanan Budidaya yang berhasil memproduksi ikan Kobia. 

Baca Juga

"Ini capaian yang luar biasa setelah perjalanan panjang, akhirnya kami mampu membudidayakan ikan Kobia. Dengan begitu, Indonesia siap menjadi produsen ikan Kobia," ujar Slamet dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (30/7).

Slamet menyampaikan ikan Kobia ini merupakan komoditas andalan masa depan perikanan Indonesia lantaran mempunyai pertumbuhan cepat, singkat, dan lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan ikan laut lain. Di samping itu, tekstur daging kompak dan enak, sehingga pasti banyak diminati. Ikan kobia juga mempunyai keunggulan yang menonjol yakni tidak bau amis, daging putih dan rendah kadar histamin. Histamin sendiri merupakan senyawa turunan asam amino yang terdapat pada daging ikan dan seringkali dapat memicu alergi atau keracunan. 

"Oleh karenanya produktivitasnya akan terus kami dorong karena kami meyakini ikan Kobia ini bisa menjadi komoditas unggulan di masa depan," ungkap Slamet. 

KKP, lanjut Slamet, akan terus memberikan sosialisasi  terhadap para pembudidaya, juga melakukan pembinaan teknis, pengawasan, dan membantu dalam hal pemasaran hasil.  Di samping itu juga, KKP memberikan bantuan benih kepada para pembudidaya agar produksi ikan Kobia bisa terus meningkat. 

"Kami saat ini fokus mendorong dan meningkatkan produksi dari ikan Kobia. Kami terus memberikan sosialisasi kepada seluruh pembudidaya di seluruh Indonesia," tambah Slamet. 

Meski tergolong dalam jenis komoditas baru, kata Slamet, saat ini mulai banyak dibudidayakan masyarakat terutama di perairan Teluk Lampung, Pahawang, Ringgung , Legundi , Kepulauan Seribu, Pangandaran, Sibolga. Di samping itu juga, pangsa pasarnya sudah terbentuk.

Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung, Ujang Komarudin mengatakan pada 2020 ini menargetkan produksi benih ikan Kobia di BBPBL Lampung sebanyak 100 ribu ekor, dari 30 ekor induk dengan berat antara 5 kg sampai 15 kg. 

"Nantinya semua benih itu, untuk program bantuan ke masyarakat. Tahun ini BBPBL Lampung telah menyerahkan bantuan benih ikan King Kobia sampai Juli sebanyak kurang lebih 26 ribu ekor kepada 3 kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Pangandaran dan 5 kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Pesawaran," ucap Ujang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement