Jumat 31 Jul 2020 05:54 WIB

Ekonomi AS Anjlok 32,9 Persen

Ekonom memperkirakan akan melihat penurunan paling tajam pada kuartal kedua

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolandha
Dolar AS. Ekonomi AS menyusut dengan tingkat tahunan 32,9 persen pada kuartal April-Juni akibat pandemi.
Foto: AP Photo/LM Otero
Dolar AS. Ekonomi AS menyusut dengan tingkat tahunan 32,9 persen pada kuartal April-Juni akibat pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ekonomi AS menyusut dengan tingkat tahunan 32,9 persen pada kuartal April-Juni akibat pandemi. Ini penurunan terdalam sejak pemerintah mulai membuat catatan pada tahun 1947 dan tiga kali lebih parah dari rekor sebelumnya sebesar 10 persen yang ditetapkan pada tahun 1958.

Pengurangan pengeluaran untuk layanan seperti perawatan kesehatan mendorong penurunan tersebut. Dilansir di BBC, Kamis (30/7) diseutkan bahwa para ekonom memperkirakan akan melihat penurunan paling tajam di kuartal kedua, dengan pemulihan sesudahnya.

Tetapi ketika kasus-kasus virus di AS melonjak dan beberapa daerah memberlakukan kembali pembatasan aktivitas, rebound menunjukkan tanda-tanda terhenti.

Lebih dari 1,4 juta orang mengajukan klaim baru untuk pengangguran minggu lalu, naik sedikit dari minggu sebelumnya untuk minggu kedua berturut-turut. Data lain menunjukkan pemotongan pengeluaran dan jatuh kepercayaan pada bulan Juli.

Gubernur bank sentral Amerika Federal Reserve, Jerome Powell pada Rabu (29/7) memperingatkan perlambatan baru, menggambarkan penurunan ini sebagai yang paling parah.

Dia mendesak pengeluaran pemerintah lebih lanjut untuk membantu rumah tangga dan bisnis AS mengatasi krisis.

Desakab itu digaungkan oleh para pemimpin bisnis lainnya pada hari Kamis (30/7) ketika angka-angka tersebut memusatkan perhatian pada skala krisis ekonomi yang dihadapi negara ini.

"Berita mengejutkan tentang penurunan bersejarah produk domestik bruto pada kuartal kedua akan mengejutkan kita semua. Berita ini seharusnya mendorong Kongres bergerak cepat," kata Neil Bradley, kepala pejabat kebijakan di Kamar Dagang AS.

Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperkirakan bahwa pertumbuhan global akan turun 4,9 persen tahun ini.  Pada hari Kamis, Jerman melaporkan rekor penurunan kuartalan 10,1 persen, sementara ekonomi Meksiko juga melaporkan kontraksi dua digit.

Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, ekonomi AS mengalami kontraksi 9,5 persen. Ekspor dan impor keduanya turun lebih dari 20 persen dari tahun lalu, sementara belanja konsumen yang adalah pendorong utama ekonomi AS, turun 10,7 persen year on year.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement