Kamis 30 Jul 2020 15:54 WIB

Disiplin Jadi Kunci Atasi Kecanduan Gawai pada Anak

Kesepakatan dan disiplin menjadi kunci mengatasi anak yang kecanduan gawai.

Seorang anak memainkan gawai sebelum tidur (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Seorang anak memainkan gawai sebelum tidur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak Rayi Tanjung Sari mengatakan kesepakatan dan disiplin sebagai kunci mengatasi anak yang kecanduan gawai atau gadget. Menurut dia, kesepakatan dan disiplin akan menciptakan kebiasaan yang positif. Terutama ketika mereka bermain telepon pintar, menonton televisi dan sebagainya

"Sebelum memberikan gawai bikin kesepakatan dan peraturan dengan anak dulu," katanya saat diskusi daring dengan tema "Peran Probiotik di 1.000 Hari Pertama" yang dipantau di Jakarta, Kamis (30/7).

Baca Juga

Ia mengatakan bagi anak yang sudah berusia di atas tiga tahun maka bisa diajak komunikasi untuk membuat semacam kesepakatan terkait lamanya waktu bermain gawai. Kesepakatannya dibuat sebelum gawai diberikan pada anak.

Ia mengatakan sebelum waktu atau durasi anak bermain dengan gawai habis, maka orang tua harus mengingatkan mereka dulu sebelum mengambil gawai tersebut. Dengan begitu, anak tidak terkejut dan marah karena sedang asyik bermain.

Meskipun demikian, biasanya anak tidak akan terima dan menangis jika orang tua mengambil gawai tersebut. Maka pada saat itulah sikap disiplin dan ketegasan harus diajarkan pada anak.

Namun, perlu diingat, setiap anak memiliki batasan-batasan jam bermain gawai. Anak di bawah dua tahun sebaiknya dianjurkan tidak bermain gawai kecuali untuk komunikasi.

"Untuk usia di atas dua tahun maksimal satu jam dalam satu hari," katanya

Selanjutnya bagi anak yang sudah duduk di bangku sekolah dasar bisa bermain gawai selama dua jam dengan pengawasan oleh orang tuanya. Selain penerapan sikap disiplin dan kesepakatan, orang tua juga harus berani membuat sanksi positif kepada anak jika melanggar aturan yang telah disepakati di awal.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement