Kamis 30 Jul 2020 13:09 WIB

UMM Salurkan Qurban ke Sekolah Terdampak Covid-19

UMM telah berhasil mengumpulkan dana Rp 73 juta

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendistribusikan bantuan kurban berupa uang tunai kepada sejumlah sekolah terdampak Covid-19. 
Foto: dok. Humas UMM
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendistribusikan bantuan kurban berupa uang tunai kepada sejumlah sekolah terdampak Covid-19. 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mendistribusikan bantuan qurban berupa uang tunai kepada sejumlah sekolah terdampak Covid-19. Langkah ini dilakukan menyesuaikan Surat Edaran Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Nomor 06/EDR/I.0/2020 tentang tuntunan Ibadah Puasa Arafah, Idul Adha, Qurban, dan Protokol Ibadah Qurban pada Masa pandemi Covid-19.

“UMM di Idul Adha tahun ini tidak membentuk panitia sebagaimana biasanya, hanya ada panitia kecil. Nah, panitia kecil ini untuk mengelola dana-dana yang memang sudah ada,” Ketua Panitia Kecil UMM, Zakarija Achmat dalam keterangan pers yang diterima Republika.

 

Menurut Zakarija, pihaknya telah berhasil mengumpulkan dana Rp 73 juta. Ada pula sumbangan pribadi dan hibah satu Baitul Mal sebanyak Rp 50 juta. Dana-dana tersebut nantinya akan disebarkan ke sekolah-sekolah Muhammadiyah yang terdampak Covid-19.

 

Sasaran utama bantuan dana qurban diutamakan di TK-TK di Kota Malang dan Kota Batu. Meski demikian, UMM terbuka memberikan sumbangan kepada lembaga lainnya termasuk pengajuan dari SD dan SMP. Bahkan, lembaganya siap menyebarkan kepada mushola dan masjid di bawah naungan Muhammadiyah.

 

Saat ini terdapat 31 pengajuan bantuan yang telah masuk ke UMM. Jumlah ini terdiri atas sekolah-sekolah Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA), Kelompok Bermain, PAUD, SD, hingga SMP.

 

"Kita bahkan waktu itu karena belum dipahami secara baik, sehingga ada 15 ekor kambing yang sudah kita pesan dan sudah kita bayar. Dan itu kita bagikan kepada sasaran-sasaran yang sudah kita tetapkan. Lalu yang lain berupa uang tunai yang tadi masing-masing seharga dengan kambing yaitu Rp 3 juta,” jelas pria yang juga dosen Psikologi UMM ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement