Kamis 30 Jul 2020 08:38 WIB

AS Tarik Pasukan, Korban Perang Afghanistan Rendah

Gencatan senjata berperan besar dalam menekan korban perang Afghanistan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Seorang tentara Afghanistan di siluet selama sesi pelatihan untuk menunjukkan keterampilan kontra-terorisme mereka di distrik Gozara di Herat, Afghanistan, 21 Juli 2020.
Foto: EPA-EFE/JALIL REZAYEE
Seorang tentara Afghanistan di siluet selama sesi pelatihan untuk menunjukkan keterampilan kontra-terorisme mereka di distrik Gozara di Herat, Afghanistan, 21 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Dalam laporannya PBB menemukan jumlah korban tewas dalam perang Afghanistan berada di titik terendahnya sejak delapan tahun yang lalu. Sebagian besar karena gencatan senjata yang ditandatangani Amerika Serikat (AS) dan Taliban pada Februari lalu.

Perjanjian tersebut bagian dari upaya Washington untuk menarik pasukannya dari Afghanistan. Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) menemukan dari 1 Januari hingga 30 Juni jumlah warga sipil yang tewas atau terluka dalam perang di negara Asia Tengah itu turun 13 persen.

Baca Juga

Dilansir dari Sputnik, Kamis (30/7) dalam laporan yang dirilis Senin (27/7) UNAMA menyebutkan hingga akhir Juni sebanyak 1.282 warga Afghanistan yang tewas dan 2.176 terluka dalam kekerasan berbasis konflik. Pada akhir Februari lalu AS dan Taliban menandatangani gencatan senjata.

Pada akhir 2001 lalu, pasukan Amerika menginvansi Afghanistan untuk mencari Al-Qaeda yang bersembunyi di gunung-gunung di negara itu. Washington menggulingkan pemerintahan Taliban yang memberontak pada AS dan pemerintah Afghanistan yang didirikan Negeri Paman Sam. Sebelum Taliban dan pemerintah Afghanistan menyepakati gencatan senjata kekerasan berlanjut.

"Hingga saatnya pemerintah Afghanistan dan Taliban memiliki kesempatan bersejarah untuk bernegosiasi untuk perundingan perdamaian, kenyataan tragisnya pertempuran masih berlanjut, merusak kehidupan masyarakat setiap hari," kata Kepala UNAMA Deborah Lyons.

UNAMA mencatat selain gencatan senjata dengan AS, gencatan senjata sementara lainnya seperti gencatan senjata selama Idul Fitri lalu juga menurunkan angka korban jiwa. Tapi jumlah korban jiwa dalam serangan ISIS di Afghanistan juga berkurang.

Dalam laporan tersebut UNAMA mencatat sepanjang 2020 kelompok yang disebut ISK itu hanya menggelar 17 serangan, jauh dibandingkan tahun lalu di periode yang sama sebanyak 97 serangan. Namun dalam periode yang sama, korban jiwa yang ditimbulkan serangan udara pasukan Afghanistan naik tiga kali lipat, berkontribusi 23 persen dari total warga sipil yang tewas dalam perang. Tapi sejauh ini Taliban menjadi kontributor terbesar. Sekitar 43 persen korban jiwa dan terluka disebabkan serangan-serangan mereka. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement