Kamis 30 Jul 2020 07:30 WIB

Proyek Dua Flyover Jakarta Selatan Rampung Akhir 2020

Pembangunan flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat masih 25 hingga 30 persen lagi.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan flyover Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Selasa (14/7).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan flyover Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Selasa (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta optimistis proyek pembangunan lintas atas (flyover) di Lenteng Agung dan Tanjung Barat atau Poltangan, Jakarta Selatan, dapat rampung pada akhir tahun 2020. Saat ini, pembangunan flyover Lenteng Agung telah mencapai sekitar 75 persen, sedangkan pembangunan flyover Tanjung Barat telah mencapai sekitar 63,5 persen.

Kepala Dinas Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, fokus pengerjaan flyover saat ini mencapai pembangunan struktur atas, yakni pemasangan balok jembatan atau girder. “Proses sekarang sudah mencapai pengangkutan girder, kemudian dicor,” ujar Hari kepada Republika, belum lama ini.

Dia menuturkan, proses pembangunan juga mencapai pemasangan pinggiran kiri-kanan flyover yang berfungsi sebagai penahan. Untuk mencapai tahap finishing, pembangunan flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat masih membutuhkan 25 hingga 30 persen lagi.

Menurut Hari, pembangunan flyover sempat terkendala akibat proses pembebasan lahan. Saat ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sedang difokuskan untuk penanganan Covid-19, seperti untuk bantuan sosial dan penyediaan alat kesehatan.

“Meskipun sempat terkendala, tapi semuanya sekarang sedang on progress. Kami sedang dibantu proses administrasi oleh Kejaksaan Tinggi DKI,” ucap Hari.

Saat ini, Dinas Bina Marga DKI juga memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di lokasi pembangunan proyek. Di setiap lokasi disediakan klinik pemeriksaan untuk para pekerja, baik yang bekerja pagi, siang, maupun malam, juga ambulans siaga satu.

"Surat edaran (SE) sudah kami sebar, berikut dengan SOP berisi protokol kesehatan yang juga kami pasang di spanduk,” kata Heri. Pasalnya, jika ada salah satu pekerja proyek yang terpapar Covid-19, Dinas Bina Marga DKI terpaksa menunda seluruh pengerjaan di tempat tersebut.

Hari menuturkan, flyover yang sedang dalam pembangunan sejak September 2019, diharapkan dapat mengurai kemacetan. Khususnya pada persimpangan jalan dengan rel kereta. “Mudah-mudahan dapat menanggulangi kemacetan yang biasa terjadi, baik dari arah Depok ke Jakarta, dan sebaliknya,” ujar Hari.

Kabid Jalan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yudi Febriadi, menambahkan, flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat yang sedang dibangun rencananya akan berbentuk U-Turn. Panjang dari kedua lintas atas tersebut diperkirakan sekitar 900 meter dengan lebar sekitar tujuh meter untuk dua jalur.

“Untuk (panjang) pastinya belum bisa diukur karena masih pelaksanaan, baru bisa diukur setelah pelaksanaan,” ujar Yudi. Meskipun sejak awal proses pembangunan flyover menyebabkan kemacetan, Yudi mengatakan, warga setelah itu bisa menikmati akses dari lintas atas tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement