Rabu 29 Jul 2020 18:38 WIB

Sosialisasi Protokol Kesehatan, Polisi Gandeng Aremania

Aremania memiliki sosok yang ditokohkan

Suporter Arema FC (Aremania) melakukan atraksi saat mendukung tim kesayangannya bertanding melawan Persebaya Surabaya dalam pertandingan Liga I di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Kamis (15/8/2019).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Suporter Arema FC (Aremania) melakukan atraksi saat mendukung tim kesayangannya bertanding melawan Persebaya Surabaya dalam pertandingan Liga I di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Kamis (15/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG — Polres Malang menggandeng suporter Arema FC (Aremania) untuk ikut menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan secara ketat pada saat merayakan Hari Raya Idul Adha 2020, dalam upaya mengurangi risiko penyebaran virus corona.

Kapolres Malang AKBP Hendri Umar di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (29/7), mengatakan Aremania memiliki sosok yang ditokohkan dan bisa memberikan pandangan kepada masyarakat, bahwa penerapan protokol kesehatan pada saat perayaan Idul Adha 2020, wajib dilakukan agar meminimalisasi penyebaran COVID-19.

"Pelaksanaan shalat Idul Adha agar bisa memperhatikan protokol kesehatan, membawa sajadah sendiri dan sudah berwudlu dari rumah. Mohon ini disosialisasikan oleh rekan-rekan," kata Hendri.

Hendri menambahkan sosialisasi tersebut diperlukan dalam upaya untuk mengurangi interaksi masyarakat yang akan melakukan Shalat Idul Adha secara berjamaah. Tokoh Aremania, diharapkan bisa mengingatkan warga Kabupaten Malang terkait pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.

Menurut Hendri, pelaksanaan takbir keliling untuk peringatan Idul Adha juga ditiadakan, mengingat saat ini pandemi COVID-19 masih terjadi. Di Kabupaten Malang, saat ini masih berstatus zona oranye atau memiliki tingkat penyebaran COVID-19 relatif tinggi.

"Persiapan Idul Adha memang tidak serumit Idul Fitri, tapi saat ini kerawanannya melebihi Idul Fitri, karena virus corona masih ada di sekitar kita, sehingga takbir keliling ditiadakan," ujar Hendri.

Para tokoh Aremania, lanjut Hendri, diharapkan bisa melakukan sosialisasi perayaan Idul Adha agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Sosialisasi tersebut, nantinya akan dilakukan tokoh Aremania di masing-masing wilayah yang ada di Kabupaten Malang.

Selain itu, Polres Malang meminta masyarakat untuk mengantisipasi saat pemotongan dan pembagian hewan kurban, yakni agar diatur dalam waktu yang berbeda, sehingga tidak menimbulkan antrean dan untuk menghindari kerumunan massa.

"Tolong rekan-rekan menjadi penggerak dan pelopor di wilayah masing-masing. Mohon dukungannya agar semua bisa berjalan dengan baik," kata Hendri.

Selain itu, lanjut Hendri, mengingat perayaan Idul Adha tahun ini jatuh pada Jumat (31/7), ada kemungkinan warga akan melakukan wisata selama akhir pekan. Diharapkan, Aremania juga bisa mengingatkan warga untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Idul Adha jatuh pada Jumat, dilanjutkan dengan hari libur. Maka, perlu bantuan rekan-rekan semua untuk mengantisipasi warga yang pulang kampung dan akan berwisata. Kerumunan massa perlu kita hindari, jangan sampai muncul klaster baru," ujar Hendri.

Di Kabupaten Malang, saat ini tercatat ada 475 kasus positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, 43 orang dilaporkan meninggal dunia, 259 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih berada dalam perawatan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement