Rabu 29 Jul 2020 15:20 WIB

Vietnam Peringatkan Kondisi Bahaya dari Gelombang Baru Covid

Nguyen menilai gelombang infeksi saat ini berbeda dengan sebelumnya.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Seorang gadis memakai masker saat ia menggunakan smartphone di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020. Menurut laporan media, Vietnam telah mengevakuasi 80.000 orang, sebagian besar turis, dari Da Nang setelah wabah COVID-19 terdeteksi di daerah.
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Seorang gadis memakai masker saat ia menggunakan smartphone di Bandara Internasional Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 28 Juli 2020. Menurut laporan media, Vietnam telah mengevakuasi 80.000 orang, sebagian besar turis, dari Da Nang setelah wabah COVID-19 terdeteksi di daerah.

REPUBLIKA.CO.ID,  HANOI -- Vietnam yang telah bebas virus Corona selama berbulan-bulan bersiap menghadapi gelombang baru, Rabu (29/7). Perdana Menteri, Nguyen Xuan Phuc, memperingatkan kondisi saat ini dalam bahaya.

Vietnam Television (VTV) melaporkan,ada kasus baru virus Corona di Hanoi, Kota Ho Chi Minh, dan Dataran Tinggi Tengah. Laporan ini terjadi setelah akhir pekan lalu negara ini menyatakan mendapatkan infeksi pertama di pusat kota Danang setelah bebas virus Corona dalam beberapa bulan.

Baca Juga

Nguyen mengatakan, gelombang infeksi saat ini berbeda dengan gelombang kedua yang diperjuangkan Vietnam pada Maret. Untuk menghadapi kasus kali ini, dia meminta setiap provinsi dan kota di negara Asia Tenggara berwaspada karena kondisi yang bahaya.

Dia menyinggung pusat wisata di seluruh negeri harus meningkatkan kewaspadaan dan Danang harus berada di bawah karantina yang ketat. Dengan lebih dari 95 juta orang, Vietnam adalah negara terpadat di dunia yang tidak mencatat kematian akibat virus tersebut.

Sampai sekarang tidak ada infeksi yang ditularkan secara lokal telah dilaporkan selama berbulan-bulan, dan sebelumnya hanya melaporkan 446 kasus, meskipun berbagi perbatasan dengan China. Rekor itu sekarang berada di bawah ancaman menyusul wabah akhir pekan lalu di Danang, karena puluhan ribu wisatawan domestik sedang berlibur.

Pemerintah pun akhirnya menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Danang selama 15 hari pada Selasa (28/7). Setidaknya 30 kasus virus Corona baru telah terdeteksi di atau sekitar kota.

Pihak berwenang menyatakan, sekitar 18 ribu wisatawan yang telah berada di Danang telah kembali ke pusat bisnis selatan Kota Ho Chi Minh. Petugas di Hanoi mengatakan, diperkirakan 15 ribu hingga 20 ribu orang akan kembali dari Danang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement