Rabu 29 Jul 2020 14:33 WIB

Carrie Lam: Hong Kong di Ambang Pandemi Skala Besar

Lam khawatir sistem rumah sakit di Hong Kong akan kewalahan dengan peningkatan kasus.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Sistem rumah sakit di Hong Kong kemungkinan akan menghadapi kewalahan karena peningkatan jumlah kasus infeksi virus Corona yang cukup tajam. Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengatakan, Hong Kong sedang berada di ambang pandemi skala besar sehingga dia mendesak seluruh orang agar tetap tinggal di dalam rumah.

"Kita berada di ambang wabah besar-besaran yang dapat menyebabkan runtuhnya sistem rumah sakit dan memakan banyak korban jiwa, terutama para lansia," ujar Lam, dilansir BBC, Rabu (29/7).

Baca Juga

Lam meminta seluruh warga Hong Kong agar mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menjaga jarak sosial dan tinggal di rumah. Hong Kong mengkonfirmasi 106 kasus baru virus Corona pada Selasa (28/7), dan kasus kematian ke-23.

Peningkatan jumlah kasus virus Corona membuat pemerintah Hong Kong menetapkan aturan dan pembatasan baru yang lebih ketat. Pemerintah mewajibkan penggunaan masker di dalam ruangan maupun di luar ruangan selama berada di ruang publik.

Selain itu, pemerintah juga melarang warga untuk mengkonsumsi di luar rumah. Sementara, salon, bar, dan gym akan ditutup sementara.

Sebelumnya, Hong Kong berhasil menekan transmisi lokal virus Corona karena memberlakukan pembatasan. Namun, ketika pembatasan sosial dilonggarkan, Hong Kong mencatat jumlah kasus baru yang ditransmisikan secara lokal. Jumlah kasus baru yang dikonfirmasi terus meningkat dari waktu ke waktu.

Seorang profesor di University of Hong Kong, Jin Dogyan mengatakan kepada Global Times bahwa pelancong dari luar negerti telah membawa virus yang mengakibatkan terjadinya penularan secara lokal. Ilmuwan lokal menyatakan kekhawatiran bahwa kenaikan jumlah kasus dapat menyebabkan kerusakan sistem kesehatan yang lebih besar.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement