Rabu 29 Jul 2020 14:11 WIB

Bank Jatim Siap Optimalkan Dana PEN dari Kemenkeu

Bank Jatim menerima alokasi penempatan dana pemerintah sebesar Rp 2 triliun.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fuji Pratiwi
Bank Jatim. Bank Jatim siap mengoptimalkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 2 triliun untuk sektor produktif.
Foto: Bank Jatim
Bank Jatim. Bank Jatim siap mengoptimalkan penempatan dana pemerintah sebesar Rp 2 triliun untuk sektor produktif.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dirut PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Busrul Iman mengatakan, proyeksi pertumbuhan bisnis Bank Jatim di semester II 2020 memang ada revisi lantaran Indonesia, termasuk Jatim masih dalam kondisi wabah Covid-19. Namun demikian, Busrul berharap, pertumbuhan Bank Jatim bisa lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Salah satu cara yang Bank Jatim lakukan adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan dana ‘titipan’ atau penempatan dana pemerintah melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari Kementerian Keuangan yang sebesar Rp 2 triliun. Dana yang dikelola tersebut diarahkan untuk sektor produktif.

Baca Juga

Busrul mengaku, akibat Covid-19, Bank Jatim memang melakukan koreksi. Seperti target aset dikoreksi turun dua persen, kinerja kredit ditargetkan tumbuh hanya enam hingga delapan persen. Lalu Dana Pihak Ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh empat sampai enam persen.

"Tapi kami harapkan dengan dana titipan tersebut pertumbuhannya bisa lebih besar lagi," kata Busrul saat menggelar konferensi pers secara virtual di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/7).

Pekan ini, Kementerian Keuangan melakukan penempatan dana pemerintah melalui program PEN sebesar Rp 20 triliun. Penempatan dana tersebut disalurkan melalui BPD, khususnya untuk membantu pengembangan sektor usaha produktif termasuk UMKM. Provinsi Jatim mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 2 triliun yang dikelola Bank Jatim.

"Ada dua skema penyaluran kredit UMKM dari dana tersebut, bisa direct loan dan two step loan," ujar Busrul.

Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha menambahkan, di tengah pandemi Covid-19, Bank Jatim juya akan mengoptimalkan layanan digital perbankan. Sehingga masyarakat bisa tetap menjalankan transaksi, tapi juga terhindar dari kekhawatiran penyebaran Covid-19.

Saat ini Bank Jatim sudah memiliki layanan e-channel untuk transaksi perbankan, SMS banking, dan internet banking. Transaksi lewat digital tersebut diakuinya dalam beberapa bulan terakhir mengalami pertumbuhan pesat.

Sejak medio 2019, Bank Jatim juga sudah punya platform e-form pengajuan kredit yang memudahkan nasabah. Juga kredit multiguna elektronik (e-kmg) bagi ASN dan pensiunan.

"Ke depan kami akan kembangkan terus fitur-fitur layanan digital," kata Ferdian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement