Rabu 29 Jul 2020 09:18 WIB

Taliban Umumkan Gencatan Senjata Selama Idul Adha

Gencatan senjata dilakukan selama tiga hari di Afghanistan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Gencatan senjata di Afghanistan, ilustrasi
Foto: AP/Hoshang Hashimi
Gencatan senjata di Afghanistan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari di Afghanistan. Langkah yang mulai dilakukan pada Jumat (30/7) itu dilakukan untuk merayakan Idul Adha. Selain itu, menandakan dimulainya kembali perundingan damai yang sudah lama berjalan di tempat.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani memberi sinyal proses negosiasi dengan Taliban dapat dimulai kembali pekan depan. Pengumuman itu Taliban sampaikan setelah Ghani mengatakan proses pertukaran tahanan yang sempat menahan perundingan mengalami kemajuan.

Baca Juga

"Untuk menunjukkan komitmen pemerintah pada perdamaian, Republik Islam akan menyelesaikan pembebasan 5.000 tahanan Taliban," kata Ghani pada pejabat pemerintah, seperti dilansir dari Aljazirah, Rabu (29/7).

Ia menyebutkan jumlah tahanan yang awalnya pemerintah Afghanistan janji bebaskan dalam kesepakatan Amerika Serikat-Taliban bulan Februari lalu. "Dengan tindakan ini, kami menantikan dimulainya kembali negosiasi langsung dengan Taliban pekan depan," kata Ghani.

Juru bicara presiden Afghanistan, Sediq Sediqq mengatakan pemerintah akan mengawasi gencatan senjata. Tapi memperingatkan dengan sifatnya yang sementara gencatan senjata ini tidak berdampak banyak.

"Rakyat Afghanistan menuntut gencatan senjata jangka panjang dan dimulainya kembali perundingan langsung antara Taliban dan pemerintah Afghanistan," kata Sediqqi.

Kesiapan Kabul untuk memulai kembali pembicaran dengan Taliban disampaikan setelah pekan lalu kelompok tersebut pun mengindikasi siap menggelar perundingan usai Idul Adha. Dalam pernyataannya juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid anggota Taliban menahan diri untuk menggelar operasi.

"Tahan diri dari menggelar operasi apa pun terhadap musuh selama tiga hari dan malam Idul Adha sehingga, warga negara kami dapat menjalani Idul Adha dengan keyakinan dan suka cita," kata Mujahid.

Tapi, ia menambahkan, setiap serangan 'musuh' akan dibalas dengan keras. Gencatan senjata itu hanya gencatan senjata resmi ketiga sejak perang Afghanistan pada 2001 lalu.

Gencatan pertama digelar pada Juni 2018 dan yang kedua pada bulan Mei tahun ini untuk menghormati bulan suci Ramadhan. Gencatan senjata membuat bantuan dapat disalurkan ke seluruh negeri tapi sifatnya yang sementara. Sebab, pejuang kembali ke medan perang setelah gencatan senjata habis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement