Rabu 29 Jul 2020 05:23 WIB

UMY Kembangkan Bahasa Inggris di Desa Bangunjiwo Bantul

Ini sebagai usaha menginisiasi pendirian Kampung Inggris Muhammadiyah Bangunjiwo

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
Kampus UMY.
Foto: Wahyu Suryana.
Kampus UMY.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL--Keberadaan Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi universal semakin penting. Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melihat, Bahasa Inggris tidak cuma kebutuhan mahasiswa, tapi masyarakat luas.

Mereka mengadakan training of trainers dalam pemberdayaan SDM Desa Bangunjiwo di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY. Agenda itu dilaksanakan bersama Pengurus Ranting Muhammadiyah dan Pengurus Ranting Aisyiyah Bangunjiwo Barat.

Ini sebagai usaha mereka menginisiasi pendirian Kampung Inggris Muhammadiyah Bangunjiwo. Ketua Program Pengabdian Pemberdayaan SDM Bangunjiwo, Endro Dwi Hatmanto mengatakan, ini jadi bentuk pengabdian Dosen Prodi Bahasa Inggris.

"Memberdayakan masyarakat Bangunjiwo agar dapat berbicara Bahasa Inggris, dimulai dengan training of trainers, dilanjutkan dengan kursus yang ditujukan kepada masyarakat setempat," kata Endro di Gedung PRM Bangunjiwo Barat.

Setelah kursus secara intens dari UMY, diharap tahapan berikutnya mereka bisa mendirikan Kampung Inggris. Karenanya, Endro menekankan, program pemberdayaan ini miliki jangka panjang sampai masyarakat terbiasa memakai Bahasa Inggris.

"Namun, untuk mengarah ke sana memang cukup sulit, karena itu kami memulai pengabdian ini diawali pendirian kursus Bahasa Inggris. Kami mempengaruhi masyarakat sekitar Bangunjiwo untuk bisa bicara Bahasa Inggris," ujar Endro.

Ketua PRM Bangunjiwo Barat, Agus Mulyono menuturkan, upaua-upaya pemberdayaan yang dilakukan ini merupakan cita-cita sejak lama yang mulai terealisasikan. Tujuannya, tidak lain berdiri Kampung Inggris Muhammadiyah di Bangunjiwo.

"Saya bersyukur karena cita-cita saya dua tahun yang lalu pada pagi hari ini direlasasikan dengan adanya program pengabdian dari UMY. Saya juga berharap di Kampung Bangunjiwo bisa seperti Kampung Inggris Pare," kata Agus.

Sebab, ia merasa, mempelajari Bahasa Inggris akan bermanfaat bagi masyarakat Bangunjiwo. Agus meyakini, dengan kemampuan dosen-dosen di Bangunjiwo dapat benar-benar terealisasikan Kampung Inggris Muhammadiyah di Bangunjiwo.

Pada kesempatan itu, turut diadakan sesi berbagi cerita alumni kursus Bahasa Inggris di Pare. Mulai dari program-program, aktivitas pembelajaran, teknik pembelajaran sampai manajemen pengelolaan kursus Bahasa Inggris.

"Semoga program ini juga dapat membantu guru-guru MTS Muhammadiyah di sini untuk mengikuti pelatihan agar bisa belajar Bahasa Inggris," ujar Agus. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement