Rabu 29 Jul 2020 05:20 WIB

The Fed Perpanjang Fasilitas Pinjaman Sampai Akhir Tahun

Perpanjangan pinjaman dilakukan mengingat belum pastinya akhir pandemi Covid-19.

Bank Sentral Amerikat Serikat (AS) The Federal Reserve mengumumkan perpanjangan fasilitas pinjaman hingga akhir tahun. Hal itu dilakukan mengingat belum pastinya kapan pemulihan ekonomi global dan AS terjadi.
Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Bank Sentral Amerikat Serikat (AS) The Federal Reserve mengumumkan perpanjangan fasilitas pinjaman hingga akhir tahun. Hal itu dilakukan mengingat belum pastinya kapan pemulihan ekonomi global dan AS terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Sentral Amerikat Serikat (AS) The Federal Reserve mengumumkan perpanjangan fasilitas pinjaman hingga akhir tahun. Hal itu dilakukan mengingat belum pastinya kapan pemulihan ekonomi global dan AS terjadi.

Perpanjangan berlaku untuk fasilitas yang akan berakhir pada 30 September. "Perpanjangan selama tiga bulan akan memfasilitasi perencanaan oleh calon penerima dan memberikan kepastian bahwa fasilitas itu terus tersedia untuk membantu memulihkan ekonomi," tulis pernyataan The Fed, Selasa (28/7) waktu setempat.

Baca Juga

Harapan pemulihan ekonomi telah pupus karena terus meningkatnya kasus Covid-19 di AS. Ini memaksa sejumlah negara bagian menutup kembali aktivitas bisnis mereka untuk mengurangi penyebaran penyakit yang lebih luas.

The Fed menyebutkan, perpanjangan ini berlaku untuk Primary Dealer Credit Facility, Fasilitas Likuiditas Reksa Dana Pasar Uang, Fasilitas Kredit Korporasi Pasar Primer, Fasilitas Kredit Korporasi Pasar Sekunder, Fasilitas Pinjaman Efek Beragun Aset, Fasilitas Likuiditas Program Perlindungan Gaji, dan Main Street Lending Program. Semua dirancang untuk menjaga kredit tetap mengalir ke bisnis dan rumah tangga. Upaya ini juga dilakukan untuk menghindari kerusakan jangka panjang terhadap ekonomi.

Puluhan juta warga AS kehilangan pekerjaan. Kekhawatiran terus tumbuh dan kian memburuk saat program bantuan telah mencapai akhir seperti yang dijadwalkan semula.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement