Selasa 28 Jul 2020 20:18 WIB

Disdik Jabar Cek Kesiapan SMA/SMK Jelang Sekolah Tatap Muka

Garut bersiap melaksanakan sekolah tatap muka tingkat SMA/SMK.

Pemasangan tanda pengaturan jarak fisik (physical distancing) di ruang kelas (Ilustrasi). SMA/SMK di Kabupaten Garut, Jawa Barat bersiap untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pemasangan tanda pengaturan jarak fisik (physical distancing) di ruang kelas (Ilustrasi). SMA/SMK di Kabupaten Garut, Jawa Barat bersiap untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat melakukan pemeriksaan kesiapan sekolah tingkat SMA/SMK di Kabupaten Garut menjelang akan dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. Hal itu dilakukan di tengah adaptasi kebiasaan baru wabah Covid-19.

"Sarana di sekolah juga harus disiapkan, terutama untuk protokol kesehatan, selain itu SDM harus siap," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah XI Garut Asep Sudarsono kepada wartawan di Garut, Selasa.

Baca Juga

Pemerintah, menurut Asep, sedang mempersiapkan pembukaan KBM secara tatap muka untuk tingkat SMA/SMK di sejumlah kecamatan yang masuk dalam zona hijau wabah Covid-19. Karena itu, Dinas Pendidikan Provinsi Jabar akan memeriksa seluruh sekolah untuk memastikan kesiapan penerapan protokol kesehatan saat KBM tatap muka, termasuk kesiapan orang tua siswa dan kurikulumnya.

"Kurikulum akan diverifikasi dulu," katanya.

Asep menyampaikan, dari 42 kecamatan di Garut, yang tercatat masuk zona hijau hanya 27 kecamatan sehingga tidak akan semua sekolah di Garut memberlakukan tatap muka. Butuh waktu tiga pekan untuk merekap kesiapan sekolah sebelum akhirnya menunggu diputuskan oleh pemerintah provinsi dalam memberlakukan belajar tatap muka.

"Kami juga harus koordinasi dengan pemkab dalam pelaksanaannya," kata Asep.

Aturan lain yang perlu dipatuhi oleh sekolah saat diberlakukan tatap muka ialah wajib memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan, menjaga jarak dan siswa yang sakit tidak boleh sekolah.

"Dalam sekolah tatap muka itu paling penting harus disiapkan sarana protokol kesehatannya," kata Asep.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement