Rabu 29 Jul 2020 01:30 WIB

Traveloka Dapat Suntikan Dana Sekitar Rp 3,6 Triliun

Suntikan dana dipakai Traveloka untuk mengembangkan bisnis di tengah krisis pandemi.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Friska Yolandha
Traveloka
Foto: traveloka.com
Traveloka

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Traveloka, aplikasi perjalanan daring terbesar di Asia Tenggara, mendapatkan suntikan dana sebesar 250 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 3,6 triliun (jika kurs Rp 1 senilai Rp 14.856,9). Dana itu digunakan untuk mengembangkan bisnisnya di tengah krisis pandemi Covid-19.

Putaran pendanaan dipimpin oleh lembaga keuangan global dan termasuk investor yang ada, seperti pendukung awal East Ventures. Traveloka yang mengeklaim lebih dari 60 juta unduhan, telah terpukul oleh wabah virus corona.

Baca Juga

Ketika industri pariwisata yang berkembang pesat tertekan hampir di seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara. Sebab, sejumlah negara menutup perbatasan dan memberlakukan pembatasan atau lockdown secara ketat.

Startup memangkas pekerjaan, dengan menutup salah satu afiliasinya, hotel agregator Indonesia Airy Rooms. Akan tetapi, ketika pembatasan perjalanan domestik mulai mereda di wilayah tersebut, kepala eksekutif perusahaan yang berbasis di Jakarta melihat pemulihan yang menggembirakan di pasar-pasar utamanya.

Hal itu karena pemesanan perjalanan dan aktivitas oleh pembuat liburan lokal mulai bangkit kembali. "Bisnis kami di Vietnam telah kembali ke level 100 persen sebelum Covid-19 dan Thailand telah melampaui 50 persen sebelum level CovidDl,” kata co-founder & CEO Traveloka Ferry Unardi dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Selasa (28/7).

Dia mencatat, Indonesia dan Malaysia juga melihat peningkatan dari minggu ke minggu yang kuat. Pemerintah Thailand pada Juni mengumumkan subsidi 722 juta dolar AS untuk memacu perjalanan domestik.

Sementara Vietnam dan Singapura telah mengumumkan kampanye promosi pariwisata lokal yang luas. Resor Indonesia di Bali berencana untuk membuka kembali untuk wisatawan lokal minggu ini dan pelancong internasional pada 11 September mendatang.

Menurut Unardi, Traveloka akan menggunakan dana baru untuk meningkatkan neraca dan meningkatkan penawaran perjalanan domestik serta penawaran keuangannya. Sebuah sumber dengan pengetahuan tentang masalah ini mengatakan kepada Reuters, investor utama pada putaran itu adalah Qatar Investment Authority (QIA), perusahaan holding milik negara Qatar.

Seorang juru bicara Traveloka menolak mengomentari apakah QIA telah bergabung dengan kesepakatan atau pada penilaian Traveloka. QIA tidak segera menanggapi permintaan respons.

Pendukung dana Traveloka sebelumnya raksasa perjalanan AS, Expedia, toko online China JD.Com, dan dana kekayaan negara Singapura GIC Pte Ltd.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement