Selasa 28 Jul 2020 10:44 WIB

Buwas Pimpin Panen Raya di Pandeglang 

Penyerapan langsung gabah atau beras petani musim panen raya merupakan upaya menjaga

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Agus Yulianto
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Bupati Pandeglang Irna Narulita melakukan panen raya di Desa Rancaseneng, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (28/7).
Foto: Republika/Nursyamsi
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Bupati Pandeglang Irna Narulita melakukan panen raya di Desa Rancaseneng, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Perum Bulog melakukan penyerapan langsung gabah atau beras petani pada musim panen raya di Desa Rancaseneng, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Selasa (28/7). Prosesi panen raya disaksikan langsung Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) dan Bupati Pandeglang Irna Narulita.

Buwas mengatakan, penyerapan langsung gabah atau beras petani pada musim panen raya merupakan upaya menjaga stok pangan nasional di akhir tahun sekaligus menjaga harga jual padi di level petani. Buwas menilai penyerapan sangat penting dilakukan perusahaan di masa pandemi covid-19 saat ini. 

"Bulog konsisten melakukan penyerapan beras petani guna mendukung pergerakan ekonomi di tingkat petani sehingga dapat memulihkan roda perekonomian nasional selama pandemi covid-19," ujar Buwas di lokasi panen raya di Desa Rancaseneng, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (28/7).

photo
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Bupati Pandeglang Irna Narulita melakukan panen raya di Desa Rancaseneng, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (28/7). - (Republika/Nursyamsi)

Selain untuk memupuk stok sebagai cadangan beras pemerintah untuk kebutuhan sampai dengan akhir tahun, lanjut Buwas, kegiatan penyerapan gabah atau beras petani dalam negeri ini juga menggerakkan perekonomian di tingkat petani sehingga dapat memulihkan roda perekonomian sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama pandemi. 

 

Mantan Kabareskrim itu menargetkan, pengadaan dalam negeri yang hingga akhir  2020 mencapai 1,4 juta ton setara beras. Kata Buwas, jumlah tersebut sudah diperhitungkan secara matang sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Tidak ada wilayah yang tidak bisa dijangkau Bulog untuk diserap hasil panennya," ucap Buwas. 

Buwas mengatakan, realisasi pengadaan beras dalam negeri sampai pekan keempat Juli 2020 mencapai 850 ribu ton yang tersebar di semua wilayah kerja Perum Bulog seluruh Indonesia. Buwas menilai hal ini merupakan hasil kerja keras seluruh jaringan Bulog di seluruh Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Bulog, kata Buwas, menjamin semua wilayah dapat dijangkau oleh satker Bulog pada saat kondisi panen di seluruh wilayah Indonesia. Contohya seperti saat ini di Pandeglang yang terdapat sekitar 400 hektare sawah yang sedang panen.

"Pekan lalu saya juga instruksikan beberapa direksi melakukan hal yang sama dengan langsung menjemput panen petani di Cilacap, Jawa Tengah dan di Gowa, Sulawesi Selatan," ungkap Buwas. 

Bulog mengatakan, penyerapan yang dilakukan Bulog secara serentak ini bertujuan menjaga harga jual petani selama masa panen. Hal sesuai dengan salah satu tugas yang diamanatkan kepada Perum Bulog yaitu menyerap bahan pangan pokok khususnya gabah atau beras dari petani guna menjaga kestabilan harga di tingkat petani.

"Bulog konsisten membantu kehidupan petani, terlebih di masa sulit seperti sekarang. Hal ini dilakukan melalui kelompok tani, kelompok penggilingan dan stakeholder lainnya. Yang Bulog lakukan ini juga sesuai instruksi presiden yaitu pemerintah membeli dan rakyat memproduksi," kata Buwas menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement