Senin 27 Jul 2020 17:02 WIB

PLN Kembangkan EBT di Indonesia

PLN mendorong penggunaan energi rendah karbon yang ramah lingkungan

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Energi terbarukan/ilustrasi.
Foto: abc
Energi terbarukan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) terus melakukan transformasi dengan mendorong penggunaan energi rendah karbon yang ramah lingkungan, khususnya dengan memanfaatkan energi baru terbarukan dalam penyediaan energi listrik.

Melalui salah satu aspirasi utama dalam transformasi PLN, yaitu green, PLN memiliki beberapa strategi untuk mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

Baca Juga

Di antaranya adalah implementasi co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang telah beroperasi, program konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biomassa, sampai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung dengan memanfaatkan bendungan-bendungan yang sudah ada untuk membangkitkan listrik.

“Kami berinovasi dan memanfaatkan potensi-potensi yang ada guna meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan,” ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam siaran pers, Senin (27/7).

Di menambahkan, co-firing juga dikembangkan oleh PLN di beberapa PLTU, seperti PLTU Paiton berkapasitas 2×400 megawatt (MW) yang menggunakan olahan serbuk kayu serta PLTU Ketapang berkapasitas 2×10 MW dan PLTU Tembilahan berkapasitas 2×7 MW yang menggunakan olahan cangkang sawit.

Metode co-firing dilakukan dengan mencampurkan olahan tersebut sebesar lima persen dari total kebutuhan bahan bakar. Sementara itu, PLN mencatat terdapat 1,3 Gigawatt (GW) kapasitas PLTD yang dapat dikonversi menjadi PLT Biomassa.

PLN juga mendorong pembangunan PLTS Terapung berkapasitas besar dengan memanfaatkan bendungan-bendungan yang ada di Indonesia. “Ke depan kami akan mendorong pembangkit seperti ini dan pastinya dengan harga yang lebih murah,” tambah Zulkifli.

Saat ini, PLN juga tengah mengembangkan Renewable Certificate Energy (REC). REC akan ditawarkan kepada pelanggan yang memiliki komitmen penggunaan EBT yang mana setiap penggunaan 1 mWh EBT akan mendapatkan 1 unit REC.

Selain penyediaan listrik melalui pembangkit EBT, PLN juga menyiapkan infrastruktur untuk mendukung kehadiran kendaraan listrik. PLN pun telah melakukan inovasi menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listirik Umum (SPKLU).

“Pengembangan EBT bukan semata pemenuhan target pemerintah, tetapi dilakukan sebagai tanggung jawab PLN untuk generasi mendatang,” pungkas Zulkifli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement