Senin 27 Jul 2020 14:10 WIB

Dasco: Upaya Pengembangan Vaksin Covid-19 Perlu Didukung

Dasco menilai segala macam cara untuk kemudian menemukan vaksin ini harus dilakukan

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Esthi Maharani
Vaksin Covid-19
Foto: Republika
Vaksin Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menilai berbagai upaya untuk menemukan dan mengembangkan vaksin Covid-19 perlu didukung. Hal ini sebagai bentuk respons dari perdebatan mengenai vaksin Covid-19 yang diimpor dari China dengan vaksin buatan dalam negeri.

"Kalau menurut saya segala macam cara untuk kemudian menemukan vaksin ini harus dilakukan," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/7).

Terkait vaksin Sinovac dari Cina, ia mengatakan uji klinis yang dilakukan terhadap vaksin tiongkok tersebut adalah uji klinis ketiga. Menurutnya uji klinis tersebut tidak hanya dilakukan Indonesia tetapi juga negara lain.

"Untuk memastikan apakah kemudian vaksin ini cocok dengan karakteristik manusia di negara tersebut dan virus yang ada di negara tersebut yang katanya itu karakteristik virusnya bisa berbeda. Ini kalau menurut saya patut dicoba," ujarnya.

Selain itu, ia juga menyambut baik pengembangan vaksin yang saat ini juga tengah dilakukan oleh peneliti dalam negeri. Ia mengapresaisi berbagai upaya dalam rangka menemukan vaksin covid-19.

"Nanti kita lihat mana yang bisa berhasil secepat mungkin itu yang kita pakai untuk menanggulangi pandemi yang belum tahu kapan berakhirnya," tuturnya.

Sebelumnya Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Penghasil Vaksin Bio Farma, siap untuk melakukan uji klinis tahap 3 untuk vaksin Covid-19. Sebagai tahap awal Uji Klinis tahap 3, vaksin dari Sinovac, China sudah tiba di Bio Farma pada Sabtu (19/7). Jumlahnya ada sebanyak 2.400 vaksin

Kedatangan vaksin Covid-19 dari Sinovac akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap 3 pada Agustus 2020 mendatang. Kedatangan vaksin virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) dari China ini tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) dan peran Kementerian Luar Negeri RI yang membantu dalam proses kedatangan vaksin Covid-19 dari China hingga ke Indonesia, sebagai Diplomatic Goods.

Sementara itu Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto meminta Pemerintah untuk berhati-hati melakukan berbagai tahapan uji klinis ini. Selain itu Pemerintah harus dapat meyakinkan masyarakat bahwa uji klinis vaksin ini aman.

"Pemerintah harus mengawasi dengan serius uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan Sinovac Biotech asal China, yang bekerja sama dengan BUMN Bio Farma. Harus dipelototi betul proses uji klinis vaksin ini," tegas Mulyanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/7) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement