Senin 27 Jul 2020 10:06 WIB

Bawa MU ke Empat Besar, Solskjaer Puas Bungkam Para Kritikus

Manchester United pun tak pernah kalah dalam 14 laga terakhir Liga Primer Inggris.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.
Foto: AP/Glyn Kirk
Pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Hingga pekan ke-37 Liga Primer Inggris, Manchester United (MU) tidak pernah menembus empat besar klasemen sementara. Namun, United akhirnya bisa menuntaskan Liga Primer musim ini di peringkat ketiga dan tampil di Liga Champions musim depan.

Skuat Iblis Merah membungkam Leicester City, 2-0, pada pekan pamungkas Liga Primer, Ahad (26/7) malam WIB. Tambahan tiga angka di laga ini membuat United nyaman di peringkat ketiga klasemen sementara dengan raihan 66 poin, unggul jumlah selisih gol dari Chelsea, yang berada di posisi keempat, dan unggul empat poin dari Leicester City, yang finish di posisi kelima.

Tidak hanya itu, kemenangan atas the Foxes itu juga memperpanjang rekor apik United dengan tidak pernah kalah dalam 14 laga terakhir Liga Primer. Rekor itu menjadi rekor tidak pernah kalah terpanjang United di kancah Liga Primer sejak 2017 silam. Berbagai torehan rekor apik ini pun seolah melengkapi capaian hasil positif United pada musim ini.

Padahal, pada awal kompetisi, tidak sedikit pihak yang menilai, United bakal kesulitan bersaing di empat besar. Bahkan, United sempat diprediksi hanya bisa finis di posisi kelima atau keenam. Salah satu sorotan terbesar tertuju pada kemampuan pelatih asal Norwegia, Ole Gunnar Solskjaer.

Eks pelatih Cardiff City itu dinilai belum berpengalaman menukangi tim-tim besar. Pun dengan racikan taktik dan strategi Solskjaer, yang dianggap tidak istimewa.

Namun, dengan keberhasilan membawa United finis di tempat ketiga, Solskjaer merasa begitu puas. Keberhasilan ini pun seolah menjadi jawaban mantan penyerang Manchester United itu terhadap keraguan dan kritik yang dialamatkan kepada dirinya dan United.

''Saya rasa, banyak orang memprediksi kami hanya bisa finis di peringkat keenam dan ketujuh. Saya selalu dikritik, tapi kritik itu membuat saya makin kuat. Namun, juga terlalu banyak memuji saya. Saya selalu percaya dengan apa yang akan saya lakukan. Kami semua memiliki gaya berbeda dalam melatih sebuah tim, dan saya melakukan seperti yang saya inginkan,'' ujar Solskjer seperti dilansir Sky Sports, Senin (27/7).

Eks pelatih Molde itu menegaskan, keberhasilan finis di tiga besar dan lolos ke Liga Champion pada musim depan merupakan pencapaian luar biasa buat United pada musim ini. Terlebih, United sempat mencatatkan kegagalan kala tersingkir di babak semifinal Piala Liga Inggris dan Piala FA musim ini.

''Ini menjadi pencapaian luar biasa. Meskipun begitu, saya sempat menegaskan, apapun yang terjadi di laga kontra Leicester, kami telah melakoni musim ini dengan baik. Saya ingin membangun kultur yang sehat dan bangga dengan semua upaya tim. Untuk bisa menang dan finis di tiga besar benar-benar luar biasa, terlebih setelah kegagalan di dua babak semifinal,'' jelas pelatih berusia 47 tahun tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement