Senin 27 Jul 2020 07:16 WIB

Banjir Bandang Landa Jalan Trans-Nabire Papua

Ratusan kepala keluarga yang bermukim di Kampung Iwaka ke gedung SD YPPK Iwaka.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kondisi salah satu rumah warga yang terendam saat banjir melanda Jalan Trans-Nabire, Papua (ilustrasi).
Foto: @Elrha2
Kondisi salah satu rumah warga yang terendam saat banjir melanda Jalan Trans-Nabire, Papua (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, bersama para relawan mengungsikan sementara ratusan kepala keluarga yang bermukim di Kampung Iwaka dan Jalan Trans-Nabire ke lokasi aman setelah banjir bandang melanda kawasan itu sejak Sabtu (25/7) hingga Ahad (26/7) siang WIB.

Kepala BPBD Mimika, Yosias Lossu, mengatakan warga Kampung Iwaka yang rumahnya kemasukan air banjir diungsikan sementara ke gedung Sekolah Dasar (SD) YPPK Iwaka. Sementara ratusan kepala keluarga yang bermukim di Jalan Trans-Nabire, tepatnya di PT PAL 2 dan PT PAL 1 untuk sementara diungsikan ke rumah-rumah kerabat mereka.

Sebagian warga telah mengungsi ke pinggir jalan yang tidak digenangi air sejak beberapa pekan lalu dengan membangun rumah-rumah darurat alias befak untuk bertahan sementara. Sampai Ahad malam, pihaknya asih berada di Jalan Trans-Nabire untuk mengecek warga di sana.

"Tadi siang kami sudah kerahkan staf ke sana untuk membantu mengungsikan warga ke tempat yang lebih aman. Informasi yang saya terima dari staf, sampai sekarang banjir belum reda, jalan rusak parah cukup panjang dan tidak bisa dilalui kendaraan," kata Lossu di Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, Papua, Ahad.

Dia mengatakan hingga kini pengiriman bantuan bahan makanan untuk para pengungsi di Jalan Trans-Nabire belum bisa dilakukan dan direncanakan akan dilakukan pada Senin (27/7) siang setelah luapan air sungai surut.

Lossu mengakui, warga di Jalan Trans-Nabire itu sangat membutuhkan pasokan bahan makanan, terutama warga yang tinggal di seberang Kali Kamora dan Kali Mimika serta Kali Pindah-Pindah yang meluap hingga memutus ratusan meter ruas jalan Trans-Nabire. Dia menyatakan, ebutuhan yang paling mendesak sekarang ini, yaitu tempat berteduh dan bahan makanan, juga pakaian layak pakai.

"Begitu banjir sudah mulai surut kami akan masuk ke sana untuk menginventarisasi berapa banyak warga terdampak dan apa saja kebutuhan mereka yang paling mendesak saat ini," ujar Lossu.

Adapun untuk Kampung Iwaka, tim BPBD sudah masuk ke kampung tersebut untuk menemui warga terdampak. Rencananya bantuan logistik dari Pemkab Mimika akan segera dipasok ke Kampung Iwaka pada Senin (27/7).

Komandan Baznas Tanggap Bencana Agung Arie pada Ahad malam, mengatakan banjir bandang yang melanda kawasan Jalan Trans-Nabire sejak Sabtu (25/7), telah memutus total ruas jalan sepanjang 400 meter di Kilometer 12 sebelum Kali Pindah-pindah.

Tidak itu saja, dua pukang sensor kayu sempat dilaporkan hilang terseret arus banjir, namun sudah ditemukan dalam kondisi selamat. "Kami baru menerima laporan tadi siang sehingga Baznas Tanggap Bencana mengerahkan relawan untuk ikut membantu warga terdampak banjir," kata Agung.

Banjir bandang yang melanda kawasan Jalan Trans-Nabire maupun Kampung Iwaka tersebut akibat curah hujan yang sangat tinggi melanda wilayah Timika dan sekitarnya dalam satu pekan belakangan.

Volume air sungai yang deras membuat jalanan berkonstruksi beton tailing dan dikerjakan oleh Satker Balai Pembangunan Jalan Nasional Kementerian PUPR hilang tanpa berbekas sepanjang 400 meter dan berubah menjadi alur sungai baru.

"Sampai sekarang tidak bisa lewat. Jalan hilang. Sebelum jalan hilang, sebagian badan jalan sudah tergerus. Kalau volume banjir semakin naik berarti jalan bisa ambles," kata Lossu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement