Ahad 26 Jul 2020 22:45 WIB

Nasib Duel City Vs Real Madrid Ada di Tangan Boris Johnson

siapapun yang datang dari Spanyol harus menjalani karantina selama 14 hari

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Akbar
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menjadi tuan rumah KTT Gavi, Kamis.
Foto: ANDREW PARSONS/DOWNING STREET/EPA-EFE
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menjadi tuan rumah KTT Gavi, Kamis.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER --Leg kedua Manchester City dan Real Madrid dalam babak 16 besar Liga Champions pada 7 Agustus di Etihad, terancam oleh aturan baru karantina virus corona di Inggris.

Dalam aturan tersebut, siapapun yang datang dari Spanyol harus menjalani karantina selama 14 hari, sehingga mempengaruhi Real Madrid untuk berkunjung ke Manchester.

Oleh karena itu, nasib laga ini ada di tangan perdana menteri Inggris Boris Johnson dan pemerintahannya. Menteri olahraga Inggris Oliver Dowden, sebelumnya menyatakan kalau event Liga Champions dan F1 semestinya berjalan sesuai rencana.

Dikutip dari Marca, Ahad (26/7), Dowden masih belum mengubah pikirannya, walaupun ada aturan baru yang diumumkan kemarin.

Saat ini, UEFA belum mengkomunikasikan apapun ke Real Madrid, selagi mereka menunggu kejelasan dari pemerintah Inggris terkait masalah ini. Aturan UEFA untuk sisa musim 2019/20 mengizinkan total 50 orang ikut dalam kontingen klub, sehingga mereka butuh pengecualian.

Direktur Real Madrid, bahkan sudah bersiap untuk skenario terburuk, yaitu main di luar Inggris, seperti di Lisbon, Portugal, dimana sisa Liga Champions digelar. Los Blancos juga siap untuk kembali latihan, dan akan menjalani tes Covid-19.

Walaupun masih belum tahu dimana akan bertanding lawan skuat asuhan Pep Guardiola itu, untuk membalikan defisit 2-1. Oleh karena itu, nasib City vs Madrid berada di tangan Boris Johnson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement