REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Qurban di masa pandemi Covid-19 dinilai tak sekadar ibadah, tapi juga upaya menyelamatkan jiwa manusia. Terlebih, pandemi Covid-19 membuat jumlah kaum miskin dan dhuafa meningkat.
Presiden ACT, Ibnu Khajar mengatakan, ACT menyambut hangat kolaborasi program ‘Meluaskan Kebaikan hingga ke Pelosok Negeri’ guna menyambung silaturahim saudara sebangsa lewat ibadah qurban. Apalagi, menyambung silaturahim menjadi tugas PT Pos Indonesia sejak pertama berdiri.
"Boleh jadi, kaum prasejahtera menanti momentum qurban karena hanya pada hari ini mereka bisa menikmati lezatnya daging," kata Ibnu dalam seremoni kerja sama PT Pos Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Global Qurban-ACT di Bandung, Jawa Barat, kemarin.
Menurutnya, akibat pandemi Covid-19, jumlah masyarakat prasejahtera meningkat secara signifikan. Dengan kondisi ini, qurban tidak hanya dimaknai sebagai ibadah saja, tetapi juga penyelamatan jiwa manusia.
"Inilah kiranya berkah dan maslahat qurban yang ingin kita luaskan, sebuah optimisme yang membantu umat bertahan di masa sulit ini," kata Ibnu.
Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) Ihwan Sutardiyanta mengatakan, kemudahan berqurban lain melalui kerja sama ini adalah, mudhahi (pelaku qurban) dapat melakukan pembayaran qurban secara langsung di kantor pos terdekat dengan mengakses website Global Qurban - ACT terlebih dahulu.
"Jaringan infrastruktur yang dimiliki oleh Pos Indonesia hingga ke seluruh wilayah Indonesia, diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada masyarakat melaksanakan ibadah qurban," ujar Ihwan.
PT Pos Indonesia (Persero) telah mempunyai jaringan yang sangat luas hingga 4.800 Kantorpos online dengan jumlah titik layanan (Point of Sales) mencapai 58.700 titik dalam bentuk Kantorpos, Agenpos, Mobile Postal Service, dan lain-lain.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
