Jumat 24 Jul 2020 20:40 WIB

Alasan Sarri Usai Juventus dibekap Udinese

Juventus urung memastikan raihan gelar Scudetto pada musim ini.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Ekspresi pelatih Juventus, Maurizio Sarri saat Juventus ditahan imbang Sassuolo 3-3.
Foto: EPA-EFE/ELISABETTA BARACCHI
Ekspresi pelatih Juventus, Maurizio Sarri saat Juventus ditahan imbang Sassuolo 3-3.

REPUBLIKA.CO.ID, UDINE -- Selain gagal melanjutkan tren kemenangan, kekalahan 1-2 dari Udinese pada giornata ke-35 Serie A, Jumat (24/5) dini hari, membuat Juventus urung memastikan raihan gelar Scudetto pada musim ini. Si Nyonya Tua masih terpaut enam poin dari peringkat kedua, Atalanta, kala Serie A tinggal menyisakan tiga partai lagi.

Melawat ke Stadion Friulli, Juventus mampu membuka keunggulan lebih dulu lewat sepakan keras Mattjhis de Ligt pada menit ke-42. Namun, tim tuan rumah bisa menyamakan kedudukan lewat sundulan Ilija Nestorovski pada menit ke-52. Petaka buat I Bianconeri akhirnya datang pada menit ke-92. Lewat sebuah serangan balik, Udinese berbalik unggul lewat torehan gol dari Seko Fofana. 

Baca Juga

Ini menjadi kekalahan kelima Juventus di pentas Serie A musim ini. Selain itu, Si Nyonya Tua gagal menjaga rekor tidak terkalahkan usai memetik dua hasil imbang dan satu kemenangan di laga sebelumnya, termasuk saat membungkam Lazio, 2-1, akhir pekan lalu.

Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, pun menyebut, anak-anak asuhnya mengalami kelelahan fisik dan mental di laga kontra Udinese. Kondisi ini terjadi lantaran jadwal padat yang dilakoni I Bianconeri. Dalam satu bulan terakhir, Si Nyonya Tua harus tampil di enam laga. Artinya, Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan mesti merumput setiap tiga hari sekali.

Dengan kelelahan fisik dan mental tersebut, para penggawa I Bianconeri tidak bisa mempertahankan agresivitas dan intensitas permainan di laga kontra Udinese. Kondisi yang akhirnya menjadi penyebab Si Nyonya Tua gagal memetik poin kandang Udinese.

''Pada periode ini, kami mengalami kekelahana fisik dan mental, yang sebenarnya juga menimpa tim-tim lain. Untuk alasan ini, tampil agresif menjadi lebih sulit dan melelahkan. Arah pertandingan pun berubah dengan begitu cepat. Dengan begitu, sangat sulit menjaga agresivitas di sepanjang laga, dan dampaknya, seperti hari ini, kami menelan kekalahan,'' kata Sarri kepada Sky Italia seusai laga kontra Udinese, Jumat (24/7).

Kini, mantan pelatih berusia Napoli itu berharap, anak-anak asuhnya segera melupakan kekalahan dari Udinese. Para penggawa Si Nyonya Tua diharapkan sudah bisa berkonsentrasi penuh untuk bisa memetik poin penuh di laga kontra Sampdoria pada giornata ke-36 Serie A, Ahad (26/7) waktu setempat.

''Saat ini, pikiran saya tertuju pada laga menghadapi Sampdoria pada akhir pekan ini dan tidak memikirkan kompetisi lain. Di laga itu, kami harus bisa memegang kendali permainan dan menguasai bola,'' tutur eks pelatih Chelsea tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement