Jumat 24 Jul 2020 16:32 WIB

Update Covid-19: Kasus Positif Tambah 1.761, Sembuh 1.781

Jumlah angka kesembuhan hari ini lebih tinggi dari kasus baru positif Covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Pelayanan PTSP Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat ditutup pada Kamis (23/7) setelah ada salah satu pegawai yang positif Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Akhmad Nursyeha
Pelayanan PTSP Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat ditutup pada Kamis (23/7) setelah ada salah satu pegawai yang positif Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah merilis ada penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.761 orang dalam 24 jam terakhir. Hari ini, Jawa Timur (Jatim) menggeser posisi DKI Jakarta sebagai provinsi dengan kasus baru harian terbanyak.

Jatim mencatatkan ada 496 kasus positif baru, disusul DKI Jakarta dengan 297 kasus baru. Selanjutnya ada Jawa Tengah (Jateng) dengan 124 kasus baru, Jawa Barat dengan 91 kasus baru, Kalimantan Selatan dengan 90 kasus baru, dan Sulawesi Selatan dengan 85 kasus baru.

Baca Juga

Ada hal menarik dari rilis data hari ini. Sudah dua hari berturut-turut, sejak Kamis (23/7), jumlah kasus sembuh secara nasional lebih banyak daripada kasus konfirmasi positif.

Hari ini tercatat ada 1.781 pasien Covid-19 yang sembuh, lebih banyak dari kasus positif sebanyak 1.761 kasus. Pada Kamis (23/7), tercatat ada 1.909 kasus sembuh dan 1.906 kasus positif baru.

 

Sementara, jumlah pasien yang meninggal dunia tercatat mengalami penambahan 89 orang pada hari ini. Sehingga, jumlahnya menjadi 4.665 orang.

Perlu diketahui, informasi perkembangan penanganan Covid-19 tak lagi disiarkan secara rutin oleh pemerintah. Sebagai gantinya, informasi ini bisa dilihat masyarakat di situs resmi penanganan Covid-19, yakni covid19.go.id.

Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan, pemerintah terus mendorong adanya transparansi data kasus Covid-19 agar publik dapat mengakses data tersebut dengan benar. Ia juga menegaskan, pemerintah tak memiliki niat untuk menutup-nutupi data perkembangan kasus Covid-19 setelah Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 tak lagi mengumumkan perkembangan data terkini.

“Tidak ada maksud untuk menutup-nutupi data. Mari kita dorong transparansi publik dan silakan masyarakat ikut mengontrol apabila ada kondisi yang tidak sesuai dengan sebenarnya,” ujar Wiku.

Wiku menjelaskan, meskipun data harian Covid-19 tak lagi diumumkan secara langsung melalui konferensi pers, masyarakat dapat mengakses perkembangan data harian melalui portal yang disediakan yakni www.covid19.go.id.

“Di situ kami menyampaikan perkembangan kasus yang bisa diakses oleh masyarakat, oleh media tentang keadaan terkininya,” tambah dia.

photo
Tiga gejala baru Covid-19 menurut CDC AS. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement