Jumat 24 Jul 2020 13:28 WIB

Ratusan KK Warga Lore Utara Terancam Banjir

Penyebabnya karena tidak ada tanggul pengaman di sisi kiri dan kanan sungai.

Warga bermain di bantaran sungai tanpa tanggul pengaman (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Warga bermain di bantaran sungai tanpa tanggul pengaman (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Ratusan rumah warga yang bermukim di pinggir sungai di Dataran Lore Utara, Kabupaten Poso merasa terancam dari bencana banjir luapan sungai. Penyebabnya karena tidak ada tanggul pengaman di sisi kiri dan kanan sungai.

Yustin, salah seorang warga Desa Watumaeta, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Jumat (24/7) membenarkan, setiap kali banjir warga di pinggiran sungai di wilayah itu merasa tidak nyaman dan aman. Sebab permukiman mereka dekat sekali dengan daerah aliran sungai (das). "Tidak ada cara lain, kecuali mendesak pemerintah untuk segera membangun tanggul pengaman agar rumah-rumah penduduk aman dari banjir," kata dia.

Baca Juga

Hal senada juga diungkapkan Arman, juga penduduk Desa Watumaeta Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso. Ia membenarkan bahwa banjir bandang yang terjadi pada beberapa waktu lalu telah mengakibatkan beberapa rumah di dekat sungai diterjang banjir.

Bahkan, saat ini ada ratusan rumah masih terancam banjir, sebab sungai semakin melebar dan jika tidak segera dibangun tanggul akan mengancam warga bantaran sungai. "Kami sangat berharap kepada pemerintah kabupaten untuk secepatnya melakukan langkah antisipasi dengan membangunkan tanggul pengaman agar permukiman warga benar-benar aman dari banjir," harapnya.

Banjir bandang yang terjadi pada beberapa waktu lalu di sejumlah wilayah di Lore, termasuk menerjang Desa Watumaeta juga mengakibatkan lahan kebun hortikultura banyak terendam banjir.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Bartholomeus Tandigala mengatakan selama kurun Januari hingga medio Juli 2020 ada sejumlah daerah yang dilanda banjir bandang.

Daerah-daerah di Sulteng yang diterjang banjir bandang antara lain Sigi, Parigi Moutong, Poso,Toli-Toli,Morowali dan Moorowali Utara. Selain mengakibatkan kerusakaan infrastruktur jalan dan jembatan, juga kerusakan lahan pertanian dan perkebunan.

Bahkan banjir di Kabupaten Sigi beberapa waktu lalu mengakibatkan pelayanan di rumah sakit umum daerah (RSUD) milik Pemkab Sigi yang ada di Desa Sidera sempat terhenti karena banjir merendam sarana kesehatan itu. Pemkab Sigi melalui BPBD setempat sempat melakukan evakuasi semua pasien dan beberapa pasien terpaksa harus dievakuasi ke rumah sakit yang ada di Kota Palu untuk mendapatkan penanganan intensif.

Dia juga terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada sebab kondisi cuaca di wilayah Sulteng ke depan masih ekstrem.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement